Web Programming
Bogor, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan workshop Peduli Keamanan Informasi (Peduli KAMI) dari 22-24 Maret 2022 untuk pengelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) lingkungan pemerintah yang diikuti oleh perwakilan penyelenggara sistem elektronik instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022).

Membuka kegiatan, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Budi R. Leman selaku Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN menyampaikan workshop tersebut merupakan bagian dari upaya BSSN memberikan bimbingan teknis kepada pengelola SPBE instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN terkait persiapan penerapan kebijakan keamanan berbasis SNI ISO/IEC 27001 selain tentunya untuk mengingatkan kembali pentingnya penerapan budaya keamanan informasi di lingkungan kerja.

“Manajemen risiko merupakan faktor penting bagian dari Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) sebagaimana diatur dalam SNI/ISO 27001. Diharapkan suatu instansi memiliki sertifikasi tersebut sebagai bentuk peneraan telah memiliki kemampuan dalam mengelola manajemen risiko dengan baik,” kata Budi.

Budi berharap dalam mengelola SPBE peserta dapat menyusun kebijakan manajemen risiko berdasarkan ISO/IEC dan Permenpan Nomor 5 Tahun 2020 selain tentunya dapat merencanakan, menyusun, memonitor, dan mengevaluasi risk register.

Budi menyebut menurut dari data monitoring anomali trafik Pusopskamsinas BSSN, dalam kurun 2021, 45% diantaranya berada di sektor pemerintah. Kemudian Budi juga menyatakan menurut laporan European Union Agency for Cyber Security sektor pemerintah mengalami serangan siber paling banyak pada rentang waktu April 2020 sampai dengan Juli 2021.

“Terkait dengan data tersebut saya berharap seluruh peserta dapat secara mandiri menggunakan tools self assesment Indeks KAMI sehingga pada akhirnya kegiatan ini dalam jangka panjang dapat berujung pada terciptanya ekosistem sistem elektronik Indonesia yang aman dan andal. Peduli KAMI merupakan salah satu bentuk nyata kolaborasi antara pemangku kepentingan keamanan siber Indonesia dengan BSSN yang diharapkan berujunb pada terciptanya kesiapan dan ketahanan siber di setiap instansi pusat maupun daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya serangan siber,” jelas Budi.

Budi mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan apresiasi atas kehadiran peserta dalam workshop tersebut. Kegiatan juga diikuti oleh perwakilan pengelola sistem elektronik instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN secara daring. Sandiman Madya BSSN Eko Yon Handri memaparkan materi “Pengenalan Indeks KAMI dan Manajemen Risiko Keamanan Informasi,” Profesional in IT Governance Chandra Yulistia memaparkan materi “Penerapan Manajemen Risiko pada SPBE sesuai dengan Permenpan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pedoman Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan SNI ISO/IEC 27005:2018 tentang Teknologi informasi – Teknik keamanan – Manajemen risiko keamanan informasi.”

Kembali ke Artikel