Personal
Bogor, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengambil langkah maju dalam memperkuat kesadaran akan keamanan siber di Indonesia. Melalui Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi BSSN menyelenggarakan workshop Tanggap Insiden Siber. Kegiatan berlangsung selama dua hari, di Hotel The 101 Bogor, Jawa Barat pada tanggal 24-25 April 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman keamanan siber yang semakin berkembang di era digital saat ini serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap insiden siber. Kegiatan ini diikuti sebanyak 65 peserta dari 35 steakholder yang mengikutinya.
Rinaldy, mewakili Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi BSSN dalam sambutannya menyampaikan bahwa perubahan dinamika dalam dunia digital telah menimbulkan kompleksitas tantangan keamanan siber yang semakin meningkat. Dalam konteks ini, pemahaman strategi dan implementasi penanganan insiden siber menjadi sangat penting. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV) yang mengatur penyelenggaraan keamanan siber pada sektor tersebut. Salah satu aspek penting dalam peraturan tersebut adalah mengenai pengelolaan insiden siber.
Dalam upaya memahami dan mengatasi tantangan tersebut, BSSN melihat perlunya pemetaan kemampuan organisasi-organisasi di berbagai sektor terkait penanganan insiden siber. Oleh karena itu, kegiatan workshop ini juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk mempelajari lebih dalam mengenai kondisi penanganan insiden siber dengan menggunakan instrumen Tingkat Maturitas Penanganan Insiden (TMPI).
Dalam acara ini, peserta tidak hanya mendengarkan paparan dari para ahli keamanan siber, namun juga mendapatkan berbagai wawasan dan pengalaman dari praktisi di lapangan. Salah satunya adalah Aris Hikmat Rajab, ICT Senior Manager PT Jakarta International Container Terminal, yang berbagi pengalaman dalam mengatasi serangan siber di perusahaannya. Langkah-langkah yang diambil oleh PT Jakarta International Container Terminal dalam meminimalisir serangan siber, termasuk pembentukan tim keamanan siber yang bekerja sama dengan BSSN, memberikan inspirasi bagi para peserta.
Selain itu, Daniel Suryanata, Kepala Respons Insiden di PT GoTo Gojek Tokopedia,Tbk juga turut berbagi pengalaman dalam menangani insiden siber. Kolaborasi antara perusahaan dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BSSN dalam Cyber Security Incident Response Team (CSIRT) yang menjadi kunci dalam menangani serangan insiden siber dengan cepat dan efektif.
Pada kesempatan lain dalam workshop ini, peserta mendapatkan pemahaman tambahan tentang serangan siber dari seorang praktisi ahli Huawei, Muhammad Iqbal Rustandi, yang saat ini menjabat sebagai Executive Solution Architect. Rustandi menekankan bahwa tren serangan ransomware meningkat pesat setiap tahunnya, yang menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang lebih kuat.
Salah satu langkah yang disarankan adalah melakukan pencadangan data secara teratur, memperbarui perangkat lunak secara rutin, dan menggunakan solusi keamanan yang tangguh, serta bergabung dalam CSIRT di BSSN juga direkomendasikan sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan data. Selain itu, Rustandi menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran pengguna tentang ancaman serangan siber.
Kolaborasi antara pihak-pihak terkait, termasuk perusahaan, pemerintah, dan mitra industri, dianggap kunci dalam membangun ekosistem keamanan siber yang kokoh dan efektif. Dengan menggabungkan pendekatan teknis dan kesadaran pengguna yang tinggi, perusahaan dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi serangan siber yang semakin kompleks dan merugikan.
Dengan diadakan kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber di kalangan pelaku usaha. Melalui pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh dari acara ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang efektif di tempat usaha masing-masing, sehingga dapat melindungi infrastruktur digital dari ancaman serangan siber yang semakin kompleks dan berkembang di era digital ini.
Kembali ke Artikel