Semarang, BSSN.go.id – Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan Simulasi Penanganan Insiden Siber untuk Sektor Keuangan di Hotel Grand Arkenso Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah (11/10/2022).
Membuka kegiatan, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Edit Prima menjelaskan mengenai peran tim tanggap insiden siber (TTIS) sebagaimanan termaktub dalam Peraturan BSSN Nomor 10 Tahun 2020 tentang TTIS.
“TTIS dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bertanggung jawab menangani insiden siber dalam ruang lingkup yang diamanahkan terhadapnya,” ungkap Edit Prima.
Edit Prima berharap kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran utuh mengenai fungsi pengamanan siber yang berjalanan secara efektif dan efisien.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan kita cara pandang dan tujuan yang sama, terutama dalam meningkatkan kapasitas TTIS yang telah terbentuk, sehingga fungsi pengamanan siber dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan dan mengembangkan unsur-unsur terkait secara berkelanjutan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan sebagai wadah sharing dan evaluasi pelaksanaan TTIS pada institusi di Sektor Keuangan,” ungkap Edit Prima.
Kegiatan workshop 2 hari yang diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola keamanan siber sektor keuangan tersebut mengundang perwakilan pengelola sistem elektronik siber sektor keuangan sebagai peserta dan pakar bidang keamanan siber sebagai narasumber.
Dalam kesempatan tersebut Sandiman Madya Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN Claudia Dwi Amanda membahasa materi bertajuk Kolaborasi National-CSIRT dan CSIRT Sektor KPP dalam Penanganan Insiden Siber.
“1.116.402 anomali trafik terekam BSSN sejak Januari – September 2022. Sektor keuangan menjadi salah satu sektor yang rawan insiden siber. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pengelola sistem elektronik dan TTIS sektor keuangan, baik dengan peningkatan kompetensi SDM maupun dengan peningkatan kolaborasi antara TTIS pada sektor terkait dengan BSSN selaku National-CSIRT,” ungkap Claudia.
Simulasi penanganan insiden diikuti dengan ulasan dan evaluasinya dipandu oleh penggiat dan peneliti keamanan siber bidang digital forensic and incident response Digit Oktavianto.
Dalam sesi tersebut digelar kompetisi Capture the Flag yang diakhiri dengan diskusi mengenai jawaban yang diberikan oleh peserta. Dalam kesemoatan tersebut Digit membahas kasus yang diangkat dalam simulasi, baik dari sisi manajerial maupun sisi teknis.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik – BSSN