Bandung, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan Workshop Tanggap Iniden Siber Sektor Industri selama dua hari pada 5-6 Maret 2024. Hal itu dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan penanganan insiden siber di sektor industri, yang dibuka oleh Plt. Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Farosa.di Amartapura Ballroom eL Hotel Bandung, Jawa Barat pada Selasa (5/3/2024).
Workshop yang dihadiri oleh 28 perusahaan yang terdiri Perusahaan Kawasan Berikat, BUMN, dan anak perusahaan BUMN itu bertujuan memberikan pengetahuan terkait keamanan siber, meningkatkan kemampuan penanganan insiden siber, serta meningkatkan kesadaran penerapan keamanan siber kepada stakeholder sektor industri.
Di awal sambutannya Farosa menyampaikan Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri (KSSI) berupaya meningkatkan kapabilitas penyelenggara sistem elektronik sektor industri khususnya pada penanganan dan respons insiden siber.
“Diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan masukan untuk perbaikan di perusahaan dalam penerapan kontrol keamanan dan pengelolaan insiden siber,” ucap Farosa.
Selain itu, latar belakang penyelenggaraan workshop ini adalah perkembangan teknologi informasi dan media digital yang memengaruhi aspek kehidupan. Ancaman siber berpotensi muncul, baik yang bersifat teknis maupun sosial. Upaya pembentukan Ekosistem Keamanan Siber pada Sektor Perekonomian membutuhkan peran dan dukungan pelaku ekonomi digital yang telah memiliki sistem elektronik.
“Penyelenggara Sistem Elektronik didorong agar memiliki kemampuan penanganan insiden siber,” ungkap Tri Wahyudi, Ketua Pembentukan CSIRT Sektor Industri BSSN, saat menyampaikan laporan penyelenggaraan.
Sementara itu, Ketua Umum APKB Cabang Bandung Anik Kustiyorini menyampaikan bahwa negara hadir melalui BSSN untuk menjaga data perusahaan dari ancaman siber.
“Kalau sampai terjadi insiden siber, menjadi suatu kerugian bagi perusahaan itu sendiri,” ucapnya.
Pada hari pertama Workshop ini peserta diberikan materi oleh narasumber Tri Wahyudi, Catur Agus Sulistyo, Tony Kusuma dan Muhammad Wibisono dari Direktorat KSSI BSSN yang membekali peserta dengan materi lanskap keamanan siber sektor industri, cyber security awareness, manajemen insiden siber, dan penilaian Tingkat Maturitas Penanganan Insiden (TMPI).
Adapun peserta yang hadir adalah penanggung jawab IT Security dari PT Nusantara Turbin dan Propulsi, PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Yodya Karya (Persero), PT Len Railway Systems, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Indoneptune Net Manufacturing, PT Hutama Karya (Persero), PT Sinergi Mitra investama, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Internasional, PT Indonesia Rabboni Garment, PT Daese Garmin, PT Feng Tay Indonesia Enterprises, PT Nirwana Alabare Garment, PT Adhi Karya (Persero), PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, PT Jasamarga Tollroad Operator, PT Kawasan Industri Gresik, PT Eltran Indonesia, PT Virama Karya, PT Inti Konten Indonesia, PT Longrich Indonesia, PT Indra Karya, PT Trimas, dan PT Masterindo.