Web Programming
Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen memberikan dan mendukung berbagai upaya literasi budaya keamanan siber di Indonesia. Juru Bicara BSSN Ariandi Putra turut menjadi narasumber dalam kegiatan ISACA Governance, Risk Management, Assurance, and Cyber Security (GRACS) Summit 2022 yang digelar pada 12-13 Oktober 2022 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta (12/10/2022).

Dalam diskusi panel sesi pertama bertema “Digital Trust: Recover with Confidence and Integrity”, Ariandi Putra yang tampil bersama Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan Onno W. Purbo dan Division Head PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sulistyo Biantoro serta dimoderatori oleh Executive Team of ISACA Indonesia Chapter Yusri Amsal menyatakan keamanan siber Infrastruktur Informasi Vital (IIV) nasional harus menjadi prioritas.

“Infrastruktur informasi vital atau IIV merupakan sistem elektronik yang memanfaatkan teknologi informasi dan/atau teknologi operasional, baik berdiri sendiri maupun saling bergantung dengan sistem elektronik lainnya dalam menunjang sektor strategis, yang jika terjadi gangguan, kerusakan, dan/atau kehancuran pada infrastruktur dimaksud berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, atau perekonomian nasional,” ujar Ariandi.

Pelindungan infrastruktur informasi vital nasional tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2022 yang merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap sektor strategis.

“Perpres 82/2022 bermaksud memberikan pedoman dalam mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, dan/atau kehancuran pada IIV akibat serangan siber. Selain itu juga untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi insiden siber dan mempercepat pemulihan dampak dari insiden siber,” kata Ariandi.

Ariandi menyebut sesuai amanat Perpres IIV, BSSN berperan sebagai koordinator dalam penyelenggaraan pelindungan IIV.

“BSSN sebagai koordinator berkerja sama dengan berbagai sektor, seperti kementerian pertahanan, perhubungan, keuangan, kesehatan, dan berbagai sektor lainnya,” ujar Ariandi.

Ariandi menyebut IIV terdiri dari sektor administrasi pemerintahan, energi, transportasi, keuangan, kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, pangan, pertahanan, dan sektor lain yang ditetapkan oleh Presiden.

Sebelumnya, President of ISACA Indonesia Chapter Syahraki Syahrir membuka kegiatan tersebut dan Sekretaris Jenderal, Kementerian Komunikasi dan Informasi Mira Tayyiba, Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan, PPATK Maimirza, dan Rektor of Pradita University Richardus Eko Indrajit memberikan sambutan pembukaan.

Syahraki Syahrir menjelaskan di tengah situasi dan kondisi keamanan siber Indonesia saat ini, ekosistem digital kita butuh support dari semua pihak baik itu regulator, para industri, lalu dari para penyedia layanan.

“Hal ini perlu dilakukan untuk bisa sama-sama membangun trust ini supaya kita punya ekosistem yang baik yang bisa memberikan jaminan kenyamanan untuk orang bisa bertransaksi dan berinteraksi digital lebih jauh,” ujar Syahraki Syahrir.

Syahraki menyebut pemerintah memainkan peran penting dalam mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik di Indonesia. Di sisi lain para pelaku usaha juga diharapkan dapat menciptakan governance yang baik sehingga good governance pada ekosistem digital dapat tercipta.

Diskusi panel sesi pertama bertajuk “What is the Importance of Privacy in Maintaining Trust?” menghadirkan narasumber Asisten Senior Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM Bhredipta Socarana, dan Head of Data Privacy, Tokopedia Irene Suryadi, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian, Aftech Pandu Patria Sjahrir, dan CEO of PT Info Media Digital Wahyu Dhyatmika dengan moderator General Secretary of Indonesia Cyber Security Forum Satriyo Wibowo.

Global Managing Partner, Cyclone Robotics Fabian Wong, Kepala Pusat Riset Kecerdasan, Badan Riset dan Inovasi Nasional Anto Satriyo Nugroho, dan Anggota Bidang 2 Governance, Risk and Compliance, Fordigi Saladin D. Effendi juga turut menjadi pembicara pada hari pertama kegiatan ISACA Indonesia Chapter tersebut.

Kembali ke Artikel