akarta, BSSN.go.id – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah wajah berbagai layanan publik termasuk pengelolaan layanan sektor transportasi. Karena sifatnya yang strategis dan langsung menyentuh hajat hidup masyarakat, infrastruktur sistem elektronik layanan sektor transportasi dikategorikan sebagai Infrastruktur Informasi Vital.
Terkait dengan hal tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab pada pengelolaan keamanan ranah siber bekolaborasi dengan Kementerian Perhubungan menyelengarakan kegiatan Literasi Penanganan dan Pengelolaan Insiden bertema “Membangun Budaya Sadar Risiko Siber Sektor Transportasi” yang diikuti oleh mahasiswa sekolah kedinasan yang berada dibawah pembinaan Kementerian Perhubungan secara luring dan daring di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2022).
Kegiatan dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Markos. Dalam kesempatan tersebut Markos menyampaikan perlindungan infrastruktur sistem informasi sektor transportasi menjadi suatu hal yang wajib dilakukan mengingat digitalisasi layanan pendukung sektor transportasi ditengarai dibarengi dengan munculnya ancaman dan risiko kejahatan siber.
“Sektor transportasi termasuk dalam sektor strategis infrastruktur informasi vital nasional sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,” ujar Markos.
Markos menyebut untuk bisa melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan siber, pengawak sistem informasi transportasi harus aware dan tanggap terhadap berbagai risiko dan ancaman kejahatan siber sehingga mampu menghindari terjadinya insiden siber yang bisa mengganggu layanan publik sektor transportasi.
“Mahasiswa sekolah kedinasan yang berada dibawah pembinaan Kementerian Perhubungan pada masanya nanti akan mengawaki tugas berat tersebut sehingga dirasa perlu untuk mendapatkan literasi tentang budaya keamanan siber sejak dini,” ungkap Markos.
Sementara itu mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Perhubungan Avirianto menyatakan apresiasi kepada BSSN atas terselenggaranya kegiatan literasi tersebut.
“Saya percaya forum ini akan membawa manfaat yang sangat positif bagi kesinambungan pelayanan dan kinerja sektotr transportasi,” ujar Avirianto.
Lebih lanjut Avirianto menyatakan terdapat data sektor layanan transportasi yang bersifat sensitif yang memerlukan pengelolaan dan penerapan keamanan yang khusus untuk mencegah terjadinya kebocoran dan penyalahgunaan data.
“Melalui kegaiatan literasi ini saya berharap mahasiswa selolah kedinasan dibawah Kementerian Perhubungan sebagai pengampu sistem informasi sektor transportasi di masa mendatang dapat memiliki bekal pengetahuan tentang berbagai pola serangan siber bahkan yang menggunakan rekayasa sosial agak bisa diantisipasi secara optimal,” ujar Avirianto.
Avirianto berharap kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pengelolaan keamanan siber sektor transportasi nasional sebagai bagian dari pengelolaan keamanan dan ketahanan siber Indonesia.
Hadir sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut diantaranya, Sandiman Muda pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi BSSN Ninik Ratna Dewi yang membahas tentang Tren Ancaman dan Tantangan Keamanan Siber, Koordinator Kelompok Pengembangan Infrastruktur TIK, Pustikom Kementerian Perhubungan Erick Yohanes yang memberikan paparan mengenai Transportasi Go Digital, dan Direktur CBQA Global IT Governance Expert Anwar Siregar yang membawakan materi bertema Pentingnya Privasi dan Keamanan Data Pribadi.
Kegiatan Literasi Penanganan dan Pengelolaan Insiden ini dihadiri dan diikuti oleh Pejabat Struktural dan Fungsional BSSN, Pejabat dan Perwakilan Pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan, dan perwakilan peserta didik sekolah kedinasam matra darat, laut, dan udara Kementerian Perhubungan.