Web Programming
Jakarta, BSSN.go.id – Untuk meningkatkan pengetahuan dan semangat pemangku kepentingan keamanan siber sektor industri dalam memperbaiki pengelolaan keamanan siber di organisasinya, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar kegiatan diseminasi Profil Kematangan Keamanan Siber Sektor Industri Tahun 2022 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Intan Rahayu membuka kegiatan tersebut seraya menyebut saat ini peran teknologi informasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor industri, tidak terbantahkan.

“Menurut survey APJII jumlah pengguna internet Indonesia pada pertengahan tahun 2022 telah mencapai 77%. Peran teknologi informasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor industri, tidak terbantahkan,” ungkap Intan.

Intan menyebut secara nasional pada 2021 tercatat 1,6 miliar anomal trafik dan sektor industri manufaktur mengalami serangan siber paling banyak yang mencapai 23,2%.

“Ancaman kejahatan siber tersebut diproyeksikan akan terus meningkat utamanya terhadap pemanfaatan teknologi informasi sektor industri yang berperan penting dalam keberlangsungan proses bisnis organisasi,” ungkap Intan.

Intan kemudian menyatakan dalam mengamankan ruang siber nasional, BSSN beserta instansi terkait harus berkolaborasi dalam menyusun tiga pilar pengaturan strategis keamanan siber guna memperkuat keamanan siber Indonesia.

“Pengelolaan keamanan ruang siber nasional membutuhkan kolaborasi, salah satunya dalam menyusun tiga pilar pengaturan strategis keamanan siber untuk mempertahankan dan memajukan keamanan siber Indonesia,” ujar Intan.

Intan menebut tiga pilar tersebut adalah Strategi Keamanan Siber Nasional, Manajemen Krisis Siber, serta Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital.

Intan menambahkan kegiatan tersebut juga merupakan salah satu perwujudan komitmen BSSN dalam membantu penyelenggara sistem elektronik (PSE) sektor industri terkait penilaian Indonesia Industy 4.0 Readiness Index.

“Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut pengukuran tingkat kematangan keamanan siber yang telah kta gelar sebelumnya. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman kesadaran keamanan siber pemangku kepentingan keamanan siber sektor industri,” ungkap Intan.

Intan berharap berbagai pihak dapat saling berkolaborasi termasuk dengan BSSN dalam mewujudkan ruang siber Indonesia yang lebih aman, dimulai dari penyiapan PSE dan terjalinnya koordinasi yang lebih erat dengan PSE sektor industri.

Pada kegiatan tersebut para Sandiman pada Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN menjadi fasilitator kegiatan. Mereka memberikan berbagai informasi terkait upaya peningkatan kematangan keamanan siber organisasi kepada 50 peserta perwakilan berbagai perusahaan yang mengikuti kegiatan tersebut.

Kembali ke Artikel