Medan, BSSN.go.id – Setelah berhasil menyelenggarakan delapan event National Cyber Exercise (NCE) 2024 di Jakarta, Pontianak, Semarang, Bandung, Bekasi, Surabaya, Bogor, dan Bali. Kini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kembali selenggarakan National Cyber Exercise #9 dengan tema “Kolaborasi dan Sinergi dalam Melawan Ancaman Malware Stealer: Strategi dan Teknologi Terkini” di Medan, Sumutera Utara selama dua hari pada tanggal 22-23 Oktober 2024.
Kegiatan National Cyber Exercise ini merupakan bagian dari Program Kerja Prioritas Nasional yang dapat memberikan manfaat penting dalam memperkuat keamanan siber nasional.
Sandiman Ahli Madya pada Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN, Claudia Dwi Amanda selaku Pengawas Kegiatan, mengatakan bahwa kegiatan NCE#9 ini sama seperti rangkaian NCE yang telah dilaksanakan sebelumnya yakni terdapat tiga sub komponen. Diantaranya Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Indonesia Cross Sectoral Workshop and Table Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day.
“Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise dimaksudkan untuk mengevaluasi kesiapan stakeholder dari seluruh sektor yang diampu oleh BSSN dalam melakukan penanganan insiden siber. Sehingga diharapkan para peserta dapat melakukan kolaborasi, kerja sama, koordinasi dan berbagi informasi terbaru antar organisasi maupun lintas sektor terkait insiden yang terjadi dan juga dapat mereduksi risiko,” ujar Amanda.
Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf mengatakan, berkaitan dengan tema Cyber Exercise hari ini, ada satu hal yang perlu kita cermati bersama diantaranya ancaman siber seperti Malware Stealer yang tidak mengenal batas sektor. Tidak hanya sektor keuangan, tetapi juga sektor energi, transportasi, kesehatan, pendidikan bahkan pemerintahan, semuanya berpotensi menjadi target.
“Melalui Cyber Exercise #9 ini, kita akan bersama-sama mensimulasikan skenario serangan siber yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi celah-celah yang mungkin ada dalam sistem kita masing-masing. Latihan ini memberikan kita kesempatan untuk berbagi informasi, sumber daya, serta strategi dalam merespon serangan dengan cara yang terkoordinasi,” jelas Andi.
Selain itu, Andi juga mengajak dan berharap kepada para peserta untuk lebih peduli terhadap keamanan digital, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi secara aman.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini, kita semua dapat lebih memahami potensi ancaman yang ada, bagaimana cara mendeteksinya secara dini. Serta bagaimana kita bisa merespon dan menangani serangan dengan tepat dan efektif,” harap Andi.
Lebih lanjut hadir Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat, Suherman yang mewakili PJ Gubernur Sumatera Utara menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut baik serta mendukung pelaksanaan kegiatan ini, yang memberikan pemahaman mendalam tentang ancaman siber, dan memberikan latihan nyata dalam penanganan insiden.
“Pencegahan dan respon yang cepat serta tepat terhadap serangan siber akan menentukan sejauh mana kita bisa melindungi infrastruktur dan data dari kerusakan yang lebih besar,” ujar Suherman.
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi panel diantaranya: Albert Sagala dari Institut Teknologi Del dan Marcel Judodihardjo dari Google Cloud Security. Event ini diikuti oleh total peserta 600 orang yang berasal dari 187 instansi, dengan jumlah peserta luring sejumlah 215 orang dan peserta daring sejumlah 385 orang berasal dari sektor Administrasi Pemerintahan, Pangan, ESDM, Keuangan, Transportasi, Pertahanan, Pendidikan, Kesehatan, Industri, TIK, dan Lainnya.