Personal
 
Bogor, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menyelenggarakan National Cyber Exercise (NCE) 2024 di tujuh lokasi di Indonesia, yaitu Jakarta, Pontianak, Semarang, Bandung, Bekasi, Surabaya, dan saat ini di Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat tanggal 27-30 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi ancaman siber.
Acara dibuka oleh Dominggus Pakel, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN (27/8) di Gedung Pusbang SDM BSSN Sentul. Dalam sambutannya, Pakel mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja prioritas nasional BSSN yang mencakup tiga komponen utama: Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Table-Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day.
Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan berbagai sektor dalam menangani insiden siber lintas sektor. Table-Top Exercise, fokus pada peningkatan pengetahuan dan wawasan stakeholder dalam persiapan teknikal dan manajerial penanganan insiden. Sedangkan Indonesia CSIRT Day, memberikan bantuan kepada CSIRT lintas sektor untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan mereka.
Tema utama dari exercise kali ini adalah serangan malware, dengan sub-tema meliputi ransomware, malware stealer, web defacement, dan Advanced Persistent Threat (APT). Simulasi rencana kontingensi manajemen krisis siber juga menjadi bagian dari kegiatan ini.
Pakel berharap melalui exercise ini, peserta dapat memperbaiki kemampuan mereka dalam identifikasi, deteksi, proteksi, penanggulangan, dan pemulihan insiden siber. Selain itu, diharapkan adanya peningkatan kolaborasi dan berbagi informasi untuk mengurangi risiko dari insiden siber.
Pakel juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi, serta berharap acara ini menjadi momentum untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar CSIRT dan stakeholder lainnya. Total keseluruhan peserta terdiri dari 555 peserta, 106 online 449 offline 136 instansi  yang tersebar pada sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Keuangan, Energi, dan sektor lainnya (Industri dan Pendidikan).
Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi peserta untuk menjadi pionir dalam meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman siber serta mengambil langkah-langkah efektif dalam menjaga keamanan siber organisasi. 
Kembali ke Artikel