Web Programming
Yogyakarta, BSSN.go.id – Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan kegiatan napak tilas di sekitar kawasan Kota Baru Yogyakarta, Rabu (31/8/2022) dan Kulon Progo, Yogyakarta Kamis (1/9/2022).

Kegiatan yang dipimpin oleh Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) R. Tjahjo Khurniawan tersebut diikuti oleh 100 taruna-taruni Poltek SSN.

“Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan kesempatan hadir di Museum Sandi dalam rangkaian kegiatan Napak Tilas Taruna Poltek SSN,” kata Tjahjo.

Tjahjo menyebut kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali taruna Poltek SSN pengetahuan sejarah persandian serta rasa cinta tanah air melalui penelusuran jejak sejarah persandian melalui Museum Sandi.

“Saya berharap kunjungan ini dapat memberi motivasi dan teladan semangat juang persandian kepada taruna sebagai generasi penerus bangsa,” ungkap Tjahjo.

Peserta napak tilas dilepas dari halaman Museum Sandi bergerak menyusuri tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan insan persandian kala itu. Lokasi yang dituju adalah gedung di Jalan Faridan M. Noto (Gedung eks Kemenhan), Jalan I Dewa Nyoman Oka 4, Monumen Sanapati, dilanjutkan ke Jalan Faridan M. Noto 9, serta di Jalan I Dewa Nyoman Oka 32, Kota Baru Yogyakarta.

Peserta juga melaksanakan ziarah ke makam pejuang sandi Letkol Santosa di daerah Kasihan, Bantul Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut keluarga mendiang turut hadir dan memberikan apresiasi atas kunjungan itu karena jasa dan pengabdian mendiang masih dikenang dan diingat hingga saat ini.

 

Napak Tilas Perjuangan Persandian Istimewa

Beralih ke Kulon Progo, napak tilas tahun ini terasa istimewa. Disamping sudah 2 tahun tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19, dalam napak tilas kali ini peserta bermalam di rumah penduduk sehingga benar-benar merasakan perjuangan para pendahulu persandian yang rela bergerliya menyatu dengan masyarakat mengorbankan apapun untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Setelah dilepas oleh Direktur Poltek SSN dari Rumah Sandi Dukuh peserta bergerak menyeberangi sungai Tinalah menuju markas Wakil Kepala Staf Angkatan Perang II TB Simatupang di Banaran. Selama perjalanan napak tilas, peserta juga membawa pesan rahasia yang harus diberikan kepada alamat yang dituju untuk menyelami perjuangan kurir berita rahasia dalam menyampaikan pesan semasa perjuangan dulu.

Sesampainya di Banaran, dilangsungkan prosesi curah tirta sebagai tanda peserta telah sampai dengan selamat dan misi yang dijalankan terlaksana dengan baik. Peserta kembali menuju Rumah Sandi Dukuh untuk melakukan pemasangan brevet napak tilas.

Tjahjo menyebut brevet napak tilas yang disematkan tersebut merupakan harapan agar penyandangnya menjadi seorang pejuang keamanan informasi sejati yang harus meneruskan nilai-nilai perjuangan pejuang sandi terdahulu.

“Napak tilas taruna ini diselenggarakan sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan Poltek SSN yang berpedoman pada asas keseimbangan secara proporsional antara pengembangan kemampuan akademik dan intelektual dengan pembentukan kepribadian/sikap perilaku serta menekankan pengajaran dengan metode praktek sebagai bentuk penerapan dari penguasaan teori,” Tjahjo.

Tjahjo menyebut pembentukan kepribadian taruna-taruni Poltek SSN dilakukan dengan berbagai pendekatan diantaranya memberikan pengetahuan terhadap sejarah persandian dan memupuk kesetiakawanan sosial terhadap masyarakat yang juga merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan dilanjutkan dengan saresehan dengan narasumber dari Diskominfo Kota Yogyakarta Ananto Susetiawan yang membekali peserta dengan pengetahuan sejarah pembentukan Museum Sandi di Yogyakarta dan rute napak tilas. Selepas saresehan dilaksanakan kegiatan bakti sosial dengan sasaran warga sekitar Rumah Sandi Dukuh. 

Kembali ke Artikel