Personal
Makassar, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan kegiatan Workshop Penanganan Insiden Siber Sektor Industri. Kegiatan ini sebagai bentuk kesiapan sektor industri dalam menghadapi tantangan digital. Acara dilaksanakan di The Rinra Hotel Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa (7/5/2024). Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri Cahyono Adhifatra.
Dalam sambutannya Cahyono menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi digital dalam sektor industri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan pemanfaatan teknologi digital ini menjadi langkah yang baik, namun disisi lain terdapat ancaman siber pada sistem elektronik yang digunakan pada sektor tersebut.
“Ancaman siber bisa datang kapan saja sehingga perlu antisipasi salah satunya dengan peningkatan kapasitas keamanan siber dan sandi,” ungkap Cahyono.
Hal ini sangat penting mengingat keamanan siber merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini sebagai bentuk hadirnya negara melalui BSSN berkolaborasi dengan sektor Industri salah satunya PT. Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Pada kesempatan tersebut Direktur Utama KIMA Alif Abadi menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh BSSN. Hal ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dengan sektor industri khususnya di Kawasan Industri Makassar. Keamanan siber sebagai salah satu pilar ekonomi digital menjadi hal yang sangat penting karena ini akan berdampak terhadap perusahaan. Keamanan data menjadi hal yang utama dalam transformasi digital di era industri 4.0. PT. KIMA dan jajaran siap untuk berkolaborasi dengan BSSN pada peningkatan kapasitas SDM dalam pembentukan tim tanggap insiden siber.
Sementara itu, Ketua Tim Pembentukan CSIRT Sektor Industri BSSN Tri Wahyudi menyampaikan dampak dari serangan siber pada sektor industri terutamanya pada sektor industri strategis akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi nasional. Penyelenggara Sistem Elektronik pada sektor industri didorong untuk memiliki kemampuan dalam penanganan insiden siber.
“Ancaman keamanan siber di era digital saat ini tidak hanya menyerang infrastruktur pemerintah namun sektor industri juga menjadi sasaran utama serangan siber,” ungkap Tri Wahyudi.
Workshop tersebut dihadiri oleh 20 perusahaan yang terdiri dari perusahaan Holding BUMN, anak usaha BUMN, perusahaan tenant di KIMA serta perusahaan privat Holding Kalla Grup. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait keamanan siber, meningkatkan kemampuan penanganan insiden siber, serta meningkatkan kesadaran penerapan keamanan siber kepada stakeholder sektor industri.
Dalam kesempatan tersebut para peserta diberikan materi tentang Lanskap Keamanan Siber Sektor Industri, Manajemen Insiden Keamanan Siber, Operasional Pengelolaan Kerentanan Sistem Elektronik, Penilaian Tingkat Maturitas Penanganan Insiden (TMPI) dan Asistensi Penilaian Profil Risiko Keamanan Siber Sektor Industri oleh para narasumber. Selain itu sebagai bentuk public-private partnership dalam rangka meningkatkan keamanan siber nasional, BSSN berkolaborasi dengan beberapa stakeholder sektor Industri antara lain PT. Kawasan Industri Makassar (KIMA), Holding Semen Indonesia (SIG), PT. Nindya Karya (NK-CSIRT) dan PT. Media Telekomunikasi Mandiri (MTM-CSIRT).
Kembali ke Artikel