Bali, BSSN.go.id – Peningkatan kapasitas pelaku usaha bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan perekonomian Indonesia. Hal ini mengingat saat ini IKM telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Namun demikian, pelaku IKM di berbagai daerah di wilayah Indonesia masih belum memahami pentingnya keamanan siber dalam menjalankan bisnisnya. Masih banyak yang memandang keamanan siber hanya sebagai pengeluaran biaya, bukan menjadi sebuah investasi.
Sejalan dengan hal itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama dengan Kedubes Inggris melalui Indo Pacific Cyber Programme mengadakan pelatihan dasar keamanan siber saat Sosialisasi Kesadaran Keamanan Siber Bagi IKM Provinsi Bali digelar selama dua hari di Kartika Plaza, Kuta, Bali pada tanggal 22-23 Oktober 2024.
Selama kegiatan sosialisasi itu, peserta selain mendapatkan penambahan wawasan tentang kebijakan bagi IKM juga mendapatkan pelatihan dasar keamanan siber.
Pada sesi pelatihan, peserta dipandu oleh praktisi Ahmad Bakhri dan Anis Fuad dari DAI, kemudian Tony Kusmana, Asti Meysita, Dyah Rahmatannisa, Zainul Iman, Andri Tri Prasetyo, dan Devi Nur Wulansari dari tim BSSN.
Para pelaku usaha IKM itu mendapatkan pembekalan teknis terkait cyber hygiene. Peserta dibekali materi yang meliputi identifikasi aset, update aplikasi, manajemen password, mencegah phishing dan malware, pencadangan dan pemulihan, dan perlindungan email. Peserta juga mendapatkan materi perlindungan data pribadi, gender dan inklusi sosial, keamanan situs web, keamanan fisik, pemanfaatan enkripsi, penanganan insiden siber, serta pengenalan dan pengisian tools PAMAN KAMI (Penilaian Mandiri Keamanan Informasi).
Selama dua hari tersebut total pelaku usaha IKM yang mendapatkan pelatihan berjumlah 192 orang. Tentu ini menjadi pertanda baik bahwa pelaku IKM semakin sadar akan keamanan siber. Sebegitu antusiasnya peserta, mereka sangat menginginkan pelatihan ini dapat dilanjutkan kembali di waktu mendatang.
Salah satu peserta, I Gede Pratika Yasa dari Denpasar yang bergerak di bidang tenun tradisional menyatakan bersyukur bisa mengikuti acara ini karena menambah pengetahuan bidang keamanan siber. Sedangkan Faiza dari Denpasar yang menggeluti usaha kuliner menyatakan sangat senang dengan acara ini karena bisa lebih memahami tentang pengamanan data.
Melalui kolaborasi kegiatan ini tentunya semakin meningkatkan hubungan Pemerintah Indonesia dan Inggris sebagai dua negara bersahabat, serta meningkatnya kesadaran keamanan siber bagi pelaku usaha IKM di Indonesia.