Oman, BSSN.go.id – Indonesia kembali mendapat kepercayaan untuk memegang jabatan Deputy Chair/Wakil Ketua Organization of Islamic Countries (Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) – Computer Emergency Response Team (OIC-CERT) periode 2022-2024 bersama Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi wakil ke-2 OIC-CERT (8/11/12022).
Hal tersebut diputuskan dalam OIC-CERT General Meeting ke-10 dan OIC-CERT Annual Conference ke-14 yang digelar bersamaan dengan kegiatan 10th Regional Cybersecurity Summit & the FIRST & ITU – ARCC Regional Symposium for Africa and Arab Regions di Hotel Kempinski, Muscat, Oman pada 6 – 9 November 2022. Pertemuan tersebut digelar kembali setelah sebelumnya tidak diselenggarakan sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Indonesia dan UAE akan mendampingi Oman yang terpilih sebagai Ketua / Chair OIC-CERT sedangkan Malaysia tetap menjadi sekretariat permanen OIC-CERT sejak pertama kali dibentuk.
Dalam pertemuan tersebut Indonesia diwakili oleh BSSN yang mengutus Ketua ID-SIRTII/CC yang juga merupakan CSIRT Nasional Indonesia Taufik Arianto dan Anggota Tim Tanggap Insiden CSIRT Nasional Indonesia Novian Nur Cahya.
OIC-CERT General Meeting dilaksanakan setiap 2 tahun dan terakhir kali diselenggarakan di Shiraz, Iran pada 2018. Pada kesempatan tersebut, Indonesia terpilih menjadi Wakil Ketua OIC-CERT. Pemilihan kepengurusan OIC-CERT seharusnya dilaksanakan kembali pada 2020 namun karena terjadi pandemi Covid-19, musyawarah yang harus dilakukan secara tatap muka tidak dilaksanakan sehingga masa jabatan kepengurusan diperpanjang hingga 2022.
BSSN berkomitmen berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan keamanan siber, baik dari dalam maupun dari luar negeri karena kolaborasi merupakan pondasi dalam membangun pertahanan siber yang kuat. Ancaman serangan siber melintasi batas teritori geografis dan berdampak global. Oleh karena itu kerja sama antarnegara sangat diperlukan untuk dapat bertahan maupun melawan ancaman keamanan siber.
Sebagai CSIRT Nasional, BSSN berkolaborasi dengan berbagai tim CSIRT nasional negara lain untuk secara global memperkuat keamanan siber, salah satunya melalui penguatan tim tanggap insiden nasional di setiap negara. OIC-CERT merupakan salah satu wadah kolaborasi tim CSIRT nasional dalam wadah kerja sama negara OKI.
Selama periode 2018-2022, sebagai Deputy Chair, Indonesia mengemban mandat pelaksanaan salah satu pilar stragetis OIC-CERT yaitu Capacity Building. Indonesia merancang dan melaksanakan program pembangunan kapasitas dan peningkatan kemampuan tim CSIRT berbagai negara anggota OIC-CERT. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Indonesia dibantu oleh Malaysia dan UAE. Selama periode pandemi Covid-19, pelaksanaan program capacity building dilaksanakan secara daring.
Pada 2022 Indonesia telah menyelenggarakan empat program yang terbagi ke dalam dua fokus area yaitu pelatihan teknis dan manajerial. Dua pelatihan teknis mengangkat tema “Network Analysis” dan “Incident Response Management,” sedangkan pada level manajerial diselenggarakan webinar dengan tema “Managing SOC in Government Sector” dan “Promoting Electronic Certificate in Digital Transformation.”
Dalam pelaksanaan program capacity building tersebut Indonesia memberi kesempatan kepada berbagai pakar yang merupakan anggota tim CSIRT pemerintah daerah untuk menjadi narasumber, membagikan pengalaman sebagai pengelola tim CSIRT pemerintah.
Hal tersebut menjadi momentum yang baik dalam mempererat kolaborasi serta meningkatkan pengalaman bagi tim CSIRT pemerintah untuk berpartisipasi di kancah internasional. Indonesia juga mengajak berbagai negara non-anggota OIC-CERT seperti Jepang, Singapura, India, Hong Kong, dan Filipina untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam program capacity building tersebut.