Jakarta, BSSN.go.id – Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, telah sepakat untuk meningkatkan status kerja sama dari yang semula berbentuk Pernyataan Kehendak menjadi Memorandum of Understanding (MoU) guna keberlanjutan kolaborasi di antara kedua negara.
MoU ini resmi ditandatangani secara langsung oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Kantor BSSN Ragunan, Jakarta pada Rabu (4/12/2024).
Hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat telah berusia 75 tahun yang dibangun atas nilai-nilai bersama, yaitu demokrasi, keberagaman, dan komitmen terhadap tatanan internasional yang berbasis aturan. Sehingga manfaatnya telah dirasakan secara nyata di lintas sektor, termasuk sektor ekonomi, kesehatan hingga keamanan.
“Hingga saat ini, setidaknya terdapat 41 kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 antara Indonesia dengan Amerika Serikat, diantaranya termasuk kegiatan berbagi informasi terkait serangan siber terkini serta berbagi pengetahuan tentang kemampuan menangani dan mendeteksi insiden siber,” ujar Hinsa.
Peningkatan status kerja sama ini juga seiring dengan adanya perluasan bidang kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat, diantaranya: Berbagi praktik terbaik dalam pengembangan strategi dan tata kelola keamanan siber nasional; Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi keamanan siber; Menjelajahi peluang untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait lainnya guna mendukung implementasi MoU ini; Meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber; Bekerja sama di forum Internasional yang relevan, sesuai kebutuhan; Mendorong kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi keamanan siber; Mengoordinasikan dan berbagi informasi untuk mengurangi ancaman, risiko, dan serangan siber; dan Melakukan kerja sama lain yang disepakati oleh para peserta.
“Kami berharap pertemuan ini dapat menjadi langkah strategis untuk mempererat kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat yang telah terjalin dengan baik selama ini dan ke depannya,” harap Hinsa.
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah dibangun selama ini oleh kedua negara, sebagai wujud komitmen bersama untuk melanjutkan kolaborasi ini di masa mendatang.
“Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk berkolaborasi di bidang keamanan siber, karena kita menghadapi ancaman dan tantangan bersama yang hanya dapat diatasi dengan bekerja sama,” kata Duta Besar Kamala. “Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, kami siap untuk melaksanakan program pelatihan utama, termasuk pelatihan pusat data, dan kami telah merencanakan kegiatan-kegiatan untuk tahun mendatang.”
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala BSSN A. Rachmad Wibowo; Sekretaris Utama BSSN Y.B. Susilo Wibowo; Plt. Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Tjahjo Khurniawan; Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel; Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Sigit Kurniawan; Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media dan Transportasi BSSN Taufik Arianto; Kepala Pusat Sertifikasi Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Eko Ariefianto; serta Perwakilan dari Kementerian Politik dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kepolisian Republik Indonesia.
Sedangkan dari Kedubes AS dihadiri oleh Counselor for Economic Affairs Jon Habjan; Assistant Legal Attache Son Nguyen; Conmercial Counselor Eric Hsu; Digital Economic Officer Lyle Goode; Legal Attache staff Mary Stewart; Economic Specialist Dian Sari; dan Interpreter Harya Bhimasena.