Personal
Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI hadir dalam kegiatan Financial Summit 2024 dengan tema Excellence in Digital Transformation 2024 yang diselenggarakan oleh ACAPacific di Hotel JS Luwansa, Kuningan Jakarta Selatan pada hari Selasa (11/6/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Edit Prima.
Juru Bicara Badan Siber Ariandi Putra dalam paparannya menyampaikan serangan ransomware yang terjadi pada beberapa institusi keuangan dapat menyebabkan gangguan operasional yang signifikan dan memaksa institusi tersebut untuk membayar sejumlah besar uang sebagai tebusan. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman siber adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan strategi keamanan yang kuat.
“Sektor keuangan rentan terhadap berbagai jenis serangan siber yang dapat mengakibatkan dampak yang merugikan,” ucapnya.
Lebih lanjut Ariandi menyampaikan ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari ancaman serangan ini, institusi sektor keuangan harus memperkuat infrastruktur sibernya yaitu implementasi teknologi keamanan advanced, pengembangan kebijakan dan prosedur keamanan, pelatihan dan kesadaran pegawai, kepatuhan terhadap regulasi.
Sementara itu. Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Edit Prima menyampaikan bahwa ekonomi digital saat ini sebagai penopang baru perekonomian indonesia. Inovasi dan pemanfaatan teknologi digital semakin berkembang dengan pesat di era revolusi Industry 4.0 dan di masa pandemi. Sektor ekonomi digital tumbuh positif dan diprediksi akan terus berlanjut. Ada 4 sektor penopang utama dan 2 sektor sebagai kekuatan baru yaitu, ecommerce, transport & food, online media, online travel, edutech dan healthtech.
“Keamanan siber dan perlindungan data sangat penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan kondusif, memastikan tercapainya kepentingan ekonomi nasional,” ucapnya.
Beberapa lanskap ancaman siber pada tahun 2023 yaitu malware-ransomware, data breach, advanced persistent threat, social engineering, web defacement, dan vulnerability.
Prediksi ancaman siber yang bersifat teknis tahun 2024 ini yaitu ransomware, phising, advanced persistent threat, artificial intelligence dan internet of things.
Untuk itu, diperlukan upaya kolaborasi asistensi penanganan insiden siber yang di lakukan oleh PSE/CSIRT dengan BSSN.
Kembali ke Artikel