Bandung, BSSN.go.id – Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri (KSSI) BSSN mengadakan simulasi penanganan insiden ransomware bagi peserta yang tergabung dalam Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Industri. Acara itu terselenggara dari Ballroom Amartapura eL Hotel, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (6/3/2024).
Simulasi ini diberikan dalam rangka meningkatkan kapabilitas pengelola IT security organisasi atau penyelenggara sistem elektronik agar siap siaga dalam menghadapi insiden ransomware yang akhir-akhir banyak terjadi.
Sebagai informasi Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya, atau malware yang mengenkripsi data di komputer sehingga tidak dapat digunakan. Threat Actor akan menyandera data hingga tebusan dibayarkan. Jika tidak dibayarkan, mengancam menghancurkan korban atau merilisnya ke publik.
Pelaksanaan simulasi dipandu oleh narasumber Tony Kusmana dan Ricky Aji Pratama dari Direktorat KSSI BSSN yang memberikan materi dengan praktek langsung penanganan insiden ransomware.
Dengan praktek seperti itu, peserta sangat terbantu dan semakin meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani insiden ransomware. Dalam 2 hari workshop, peserta mendapatkan teori dan praktek keamanan siber.
Icuk Hertanto dari PT Sinergi Mitra Investama mengatakan menjadi pengalaman baru baginya mendapatkan materi potensi ancaman siber bagi perusahaan sehingga bisa improve cyber security di perusahaannya.
Peserta lain, Surya dari PT Waskita Beton Precast sangat mengapresiasi BSSN dengan adanya workshop ini, karena bisa langsung berinteraksi best practice dengan BSSN maupun peserta lainnya.
Tampak hadir pada acara itu Plt. Direktur KSSI BSSN Farosa, Ketua Tim Pembentukan CSIRT Sektor Industri BSSN Tri Wahyudi beserta staf Direktorat KSSI BSSN. Sedangkan perwakilan 28 perusahaan yang hadir mengikuti simulasi ini adalah PT Nusantara Turbin dan Propulsi, PT Waskita Beton Precast, PT Brantas Abipraya, PT Yodya Karya, PT Len Railway Systems, PT Wijaya Karya Beton, PT Indoneptune Net Manufacturing, PT Hutama Karya, PT Sinergi Mitra Investama, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia, PT Semen Indonesia Internasional, PT Indonesia Rabboni Garment, PT Daese Garmin, PT Feng Tay Indonesia Enterprises, PT Nirwana Alabare Garment, PT Adhi Karya, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, PT Jasamarga Tollroad Operator, PT Kawasan Industri Gresik, PT Eltran Indonesia, PT Virama Karya, PT Inti Konten Indonesia, PT Longrich Indonesia, PT Indra Karya, PT Trimas, dan PT Masterindo.
BSSN meyakini dengan dilaksanakannya simulasi seperti ini akan memberikan dampak positif bagi stakeholder khususnya sektor industri dalam menghadapi ancaman serangan siber maupun dalam menangani insiden yang bisa terjadi kapanpun.