Jakarta, BSSN.go.id – Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas menjadi keynote speech pada acara National Cybersecurity Connect (NCC) 2024 hari kedua yang berlangsung di Birawa Assembly Hall, Menara Bidakara, Jakarta pada Rabu (9/10/2024).
NCC 2024 yang digelar selama 2 hari pada tanggal 8-9 Oktober 2024 itu mengusung tema “A Journey to Cyber Resilience”. Deputi Pamungkas pada kesempatan itu menyampaikan materi Keamanan Siber untuk Mendukung Perekonomian Nasional.
Menurutnya, hal itu didasari bahwa pada saat ini ekonomi digital menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan semakin banyaknya pelaku usaha menggunakan teknologi digital.
“Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, diharapkan ekonomi Indonesia akan menjadi 5 besar dunia dimana ekonomi digital menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sekarang pelaku UMKM telah menggunakan metode digital karena kemudahannya dalam bertransaksi dan memperluas pasar,” ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, dibalik kemudahan dalam menjalankan usahanya, terdapat kerawanan yang terus mengikutinya. Penjahat siber tidak peduli, dari pelaku usaha skala kecil sampai besar terus diincar untuk mendapatkan mangsanya.
Oleh karena itu BSSN melakukan monitoring 24/7 untuk memantau lalu lintas siber. Pada tahun 2024 ini saja sudah terjadi ratusan juta anomali yang terdeteksi oleh BSSN. Meski anomali itu belum tentu sebagai serangan siber. Tapi setidaknya menjadi peringatan dini.
“Salah satu kegunaan monitoring itu adalah pada saat ada anomali, BSSN akan memberi notifikasi kepada pemilik sistem, dengan harapan akan ada respon untuk dilakukan langkah-langkah preventif maupun mitigasi,” lanjutnya.
Deputi Pamungkas juga menambahkan sampai dengan saat ini, masih banyak pelaku bisnis yang belum menempatkan paradigma keamanan siber dengan semestinya. Masih banyak pelaku usaha berpikiran keamanan siber hanya sebagai cost center, bukan sebagai sebuah investasi perusahaan.
Dan tak kalah pentingnya, bahwa keamanan siber itu disusun by design, bukan by incident. Untuk lebih memperkuat desain keamanan siber bisa menggunakan salah satu layanan BSSN yakni Sandi Data. Layanan Sandi Data, BSSN menawarkan enkripsi diawal pada saat sistem keamanan siber disusun, sehingga kalau terjadi kasus pencurian data, data tersebut tidak bisa ditampilkan.