Personal
 
Bandung, BSSN.go.id – Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si. menjadi narasumber pada Praseminar Sekolah Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA 2024 di Gedung Grha Widya Adibrata Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia, Bandung, Jawa Barat pada Selasa (1/10/2024).
Kegiatan Praseminar yang bertemakan “Kompetisi Hegemoni Dalam Dunia Maya: Perang Siber di Indonesia” ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang penyelenggaraan Seminar Nasional Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA 2024 dengan berbagai rekomendasi yang konstruktif dalam penanganan siber berkelanjutan.
Sulistyo memaparkan materi mengenai “Membangun Keamanan Siber dan Pelindungan Data di Ruang Siber” kepada Pasis Dikreg LII Sesko TNI 2024 dan Pejabat Sesko TNI. Dalam paparannya ia menjelaskan mengenai lanskap keamanan siber nasional yang dalam 24/7 dilakukan monitoring oleh BSSN, serta Indonesia yang kini memiliki Strategi Keamanan Siber Nasional.
Dalam paparannya Sulistyo menyampaikan bahwa Periode 1 Januari – 22 September 2024 terdapat 143.413.687 anomali trafik terjadi di Indonesia dengan 3 tertinggi yakni malware activity, trojan activity, dan unauthorized access and system misconfiguration.
Ia pun turut mengingatkan kepada seluruh Perwira Siswa (Pasis) Dikreg LII Sesko TNI TA 2024 bahwa aset sistem elektronik juga menjadi tanggung jawab saat nanti menjadi komandan.
Pengelolaan dan pengumpulan data-data yang terjadi saat ini harus menjadi concern bagi para Pasis agar dapat paham bagaimana situasi dan kondisi data-data yang diolah menjadi aset penting bagi pihak-pihak untuk berbagai kepentingan, seperti ekonomi, sosial, dan bahkan politik. Saat ini manusia berhadapan dengan era kapitalisme pengawasan (surveillance capitalism). Singkatnya, surveillance capitalism memanfaatkan kebiasaan pengguna internet yang kemudian dikonversi menjadi data (melalui sistem komputasi) dan digunakan untuk berbagai kepentingan.
“Kepada seluruh Pasis yang nantinya akan menjadi komandan harus concern pada surveillance capitalism,” ungkap Sulistyo.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Komandan Sesko TNI Mayjen TNI Budi Eko Mulyono. Turut hadir sebagai narasumber yakni Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Aang Gunawan, Kepala Pusat Pertahanan Siber Bainstrahan Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Tri Rana Subekti, Head of Cyber Strategy and Policy Department Digital and Intelligence Service Singapura Kolonel Sam Lee Hsiang Wei, dan Direktur Utama PT Core Mediatech dan Xika Dama Persada Sylvia W. Sumarlin. 
Kembali ke Artikel