Personal
 
Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata menyelenggarakan Workshop Penyusunan Profil Risiko Siber Pasar Modal 2024. Acara ini dihadiri oleh pelaku industri pasar modal, pakar keamanan siber, dan perwakilan lembaga keuangan termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta pada 4-5 September 2024.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya BSSN untuk memperkuat kerangka kerja keamanan siber di sektor pasar modal yang semakin kompleks akibat digitalisasi pesat. Pelaku industri pasar modal kini menghadapi risiko siber yang meningkat, seiring dengan inovasi teknologi seperti perdagangan daring, robo-advisor, analitik data, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi blockchain. Kolaborasi lintas sektor dianggap kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Dalam sambutannya, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Edit Prima menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta. Ia mengungkapkan bahwa kejahatan siber kini merupakan ancaman nyata yang tidak bisa diabaikan.
“Kami menyadari bahwa pasar modal adalah salah satu sektor yang sangat rentan terhadap serangan siber. BSSN terus berupaya memperkuat kerangka kerja keamanan siber di sektor keuangan ini melalui kegiatan literasi dan workshop seperti hari ini,” ujar Direktur Edit Prima.
Selama dua hari, workshop diikuti oleh 50 peserta dari 25 pemangku kepentingan dengan berbagai sesi diskusi dan pemaparan materi dari para ahli. Topik yang dibahas meliputi ancaman siber terkini di pasar modal, strategi mitigasi risiko, dan implementasi teknologi keamanan yang efektif. Salah satu sesi penting adalah simulasi serangan siber yang memberikan pemahaman mendalam tentang potensi ancaman di industri pasar modal.
Narasumber terkemuka dalam workshop ini antara lain Faisal Yahya, praktisi keamanan siber, Gregory Alexander Korompis dan Jeffrey Hendrik dari BEI, Nosa Yoga Saputra dari OJK, serta Claudia Dwi Amanda dari BSSN yang memaparkan kebijakan dan regulasi terbaru di bidang keamanan siber serta lanskap keamanan siber di sektor keuangan.
Workshop ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, dimana peserta dapat bertukar pandangan dan berbagi pengalaman terkait tantangan serta solusi dalam mengelola risiko siber di pasar modal. Selain itu, peserta diminta untuk mengisi survei yang dilakukan oleh BSSN untuk pemetaan risiko siber di sektor keuangan.
BSSN berharap workshop ini dapat meningkatkan kesiapan pelaku industri pasar modal dalam menghadapi ancaman siber dan menerapkan langkah-langkah preventif untuk melindungi data dan sistem mereka. BSSN menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penguatan keamanan siber di semua sektor, termasuk pasar modal, guna menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan Indonesia. 
Kembali ke Artikel