Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) melalui Deputi Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi menerima kunjungan kerja Delegasi Kamboja di kantor BSSN Ragunan, Jakarta Selatan pada Jumat (22/3/2024).
Ketua Delegasi Kamboja Sekretaris Negara Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja H.E. Dr. Khov Makara disambut hangat oleh Deputi Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dono Indarto.
Kunjungan Delegasi Kamboja yang didamping oleh JICA ini merupakan studi banding ke BSSN dalam rangka memperoleh gambaran terkait upaya Indonesia dan BSSN dalam meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan implementasi Proyek Kerja Sama Teknis yang dilakukan oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang dengan Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja dengan mengangkat tema ”Peningkatan Ketahanan Siber pada Kerajaan Kamboja” untuk mengidentifikasi kebijakan, undang-undang, dan standar tertentu yang berkaitan dengan keamanan siber.
Deputi Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dono Indarto menyampaikan sebagaimana diketahui bersama bahwa ancaman dan serangan siber tidak mengenal batas yurisdiksi suatu negara.
“Kekhawatiran ancaman dalam penggunaan TIK dalam konteks keamanan internasional terus meningkat dan berkembang, termasuk insiden yang melibatkan penggunaan TIK oleh aktor negara maupun non-negara untuk tujuan yang tidak bertanggungjawab,” ujar Dono.
Dono menambahkan bahwa berdasarkan UU RI Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara demokratis menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
“Karenannya, Indonesia melalui BSSN terbuka untuk dapat mendukung penerapan kerja sama internasional bidang keamanan siber dan ambil bagian dalam penyelesaian isu bilateral, regional dan/atau multilateral,” imbuh Dono.
Adapun beberapa diskusi yang dilakukan dalam kegiatan kunjungan tersebut yaitu diskusi terkait pelindungan infrastruktur informasi vital, pelindungan data pribadi, serta tugas dan fungsi bssn selaku tim tanggap insiden nasional (ID-SIRTII).
Selanjutnya Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel menyampaikan tugas dan fungsi id-sirtii/cc yang saat ini melekat pada Direktorat Operasi Keamanan Siber. ID-SIRTII/CC memiliki tugas untuk melakukan upaya identifikasi, deteksi, proteksi, penanggulangan dan pemulihan termasuk forensik digital terhadap aktifitas keamanan siber di indonesia. Seluruh upaya tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan kolaborasi dalam menciptakan ruang siber yang aman, handal dan nyaman untuk meningkatkan iklim investasi digital di indonesia.
“ID-SIRTII/CC memberikan bantuan asistensi/pendampingan untuk meningkatkan sistem pengamanan dan keamanan di instansi/lembaga strategis di Indonesia dan menjadi sentra koordinasi untuk setiap inisiatif di dalam dan di luar negeri sekaligus sebagai national single point of contact,” papar Pakel.
Dari kunjungan tersebut, diharapkan kedua negara dapat saling bertukar pandangan, informasi dan berdiskusi terkait penguatan keamanan siber global termasuk nasional, regional ASEAN, dan multilateral.
Hadir dalam kegiatan ini, H.E. Dr. Sam Sethserey, Direktur Jenderal, Departemen Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja, H.E. Ung Sokoudom Penasehat Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja, Ou Phannarith, Direktur, Departemen Keamanan TIK Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja, beserta Tim Proyek Badan Kerja Sama Internasional Jepang/Japan International Cooperation Agency (JICA) yang berlokasi di Kamboja, dan Pejabat BSSN terkait.