Padang, BSSN.go.id – Dalam rangka meningkatkan wawasan terkait penanganan insiden keamanan siber dan mempererat jalinan koordinasi antara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan pemangku keamanan siber sektor pemerintah, BSSN menggelar “Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Insiden Keamanan Siber pada Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Pemerintah Daerah yang Teregistrasi dan Sosialisasi Pedoman dan Instrumen Evaluasi Pelaksanaan Persandian untuk Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah” pada 18-22 Juli 2022 di Hotel Mercure, Kota Padang, Sumatra Barat (18/7/2022).
Kegiatan dibuka oleh Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Budi R. Leman. Dalam kesempatan tersebut Budi menyatakan bimtek diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran ancaman siber, meningkatkan koordinasi dalam hal berbagi informasi penanganan insiden keamanan siber, dan menguji efektifitas prosedur penanganan insiden keamanan siber yang telah disusun pemda.
“Kita harus memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Budi.
Budi menambahkan keamanan siber merupakan enabler yang mendukung inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan sosial.
“Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci utama dalam membangun ruang siber Indonesia yang aman dan menyejahterakan. BSSN membentuk CSIRT di berbagai instutisi dan daerah sebagai bagian pelaksana keamanan siber di Indonesia yang bekerja secara kolaboratif dan sinergis,” tegas Budi.
Budi menyebut kompetensi teknis pengelolaan keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elekteronik (SPBE) perlu dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam pelaksanaan SPBE baik dalam hal perencanaan SPBE, rekayasa proses bisnis pemerintahan, pengelolaan layanan yang inovatif, adaptif dan responsif, hingga dalam hal pengelolaan TIK yang terintegrasi, aman, dan andal.
“Mari bersama kita tingkatkan kompetensi ASN pengelola SPBE dan juga kapabilitas CSIRT di seluruh pemerintah daerah,” ucap Budi.
Budi berharap semua peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan menyerap berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh pemateri sehingga dapat menjadi bekal dan menggunakannya di instansi masing-masing.
Dalam kegiatan tersebut peserta diberi contoh kasus dan bukti insiden dalam suatu bingkai skenario tertentu sebagai bahan latihan melakukan identifikasi dan analisis. Narasumber bimtek memberikan contoh kasus insiden keamanan siber berupa exploitasi web server melalui situs judi online dan cryptojacking.
Peserta bimtek dibimbing melakukan praktik analisis untuk lebih memahami proses pananganan suatu insiden siber. Peserta juga diberikan materi tentang framework penanganan insiden dan pengenalan malicious code dan pengenalan log files.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100-an ASN perwakilan pemerintah daerah yang bertugas di berbagai dinas kominfo provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.