Peringatan Keamanan
Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) perkuat kerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melalui muatan materi dan kajian keamanan siber dalam pendidikan strategis.
Dalam pertemuan Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han. dan Gubernur Lemhannas Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. di Jakarta, pada Selasa (18/3/2025), keduanya membahas upaya peningkatan kerja sama yang sudah terjalin selama ini.
“Melalui pertemuan ini sekiranya dapat meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin selama ini dengan Lemhannas untuk mendukung tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Kepala BSSN Nugroho.
Kepala BSSN Nugroho mengatakan, dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin kompleks diperlukan integrasi aspek keamanan siber ke dalam muatan materi dan kajian keamanan siber dalam pendidikan strategis di Lemhannas. Karena ia menilai keamanan siber bukan hanya aspek teknis, tapi juga berkaitan erat dengan wawasan kebangsaan, geopolitik, serta ketahanan negara secara menyeluruh.
“Untuk itu, Kami berharap dapat bekerja sama dengan Lemhannas dalam merancang modul atau materi pembelajaran guna membekali para pemimpin strategis dengan pemahaman yang mendalam mengenai tantangan dan strategi keamanan siber. Baik di tingkat nasional, maupun global,” jelas Kepala BSSN Nugroho.
Selain itu, Kepala BSSN Nugroho juga menuturkan akan menyediakan tenaga pengajar, narasumber, serta skenario simulasi ancaman siber yang dapat memperkaya wawasan peserta yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Lemhannas.
Dengan begitu, lanjut Kepala BSSN Nugroho, para pemimpin strategis yang dilahirkan oleh Lemhannas tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang geopolitik dan ketahanan nasional. Tapi, juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya keamanan siber sebagai elemen kunci dalam menjaga kedaulatan negara di era digital saat ini.
“Melalui kolaborasi pengajar, BSSN akan menyediakan pengajar, narasumber, serta skenario simulasi ancaman siber yang dapat memperkaya wawasan para peserta yang ikut program pelatihan dan pendidikan di Lemhannas,” tutur Kepala BSSN Nugroho dengan nada optimis.
Selain membahas tentang kerja sama dalam kurikulum pendidikan strategis, pertemuan tersebut juga membahas kolaborasi dalam penyusunan kajian strategis terkait ancaman siber yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
“Kajian ini dapat mencakup analisis tren ancaman siber global, lalu dampaknya terhadap keamanan nasional, serta strategi mitigasi yang dapat diadopsi oleh Indonesia,” ungkap Kepala BSSN Nugroho.
Menurutnya, dengan menggabungkan perspektif keamanan siber yang berbasis teknologi dari BSSN dan pendekatan ketahanan nasional yang dikembangkan oleh Lemhannas, ia berharap dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih komprehensif untuk memperkuat ketahanan siber nasional.
Kepala BSSN Nugoroho menyebut antara BSSN dengan Lemhannas juga dapat berkolaborasi dalam penyusunan kajian strategis terkait Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN). Hal itu seperti diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.
“Karena penyelenggaraan Strategi Keamanan Siber Nasional harus dilaksanakan secara semesta yang melibatkan multistakeholders seperti penyelenggara negara, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas,” pungkas Kepala BSSN Nugroho. 
Turut hadir mendampingi Kepala BSSN pada pertemuan tersebut antara lain Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Marsda TNI R. Tjahjo Khurniawan, S.T., M.Si, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN Brigjen TNI Berty B.W. Sumakud, S.H., M.H., dan Juru Bicara BSSN Dr. Arif Rahman Hakim, S.ST., M.Eng.
 
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN

Kembali ke Artikel