Depok, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan dan keamanan ruang siber nasional dengan meluncurkan kembali Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber di Kantor BSSN, Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Rabu (24/7/2024).
Sebanyak 18 CSIRT yang diluncurkan itu diantaranya KPPU, BNPP, BP2MI, Kota Pontianak, Kota Medan, Kota Mataram, Kota Kupang, Kota Samarinda, Kota Probolinggo, Kota Bengkulu, Kota Cimahi, Kabupaten Brebes, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lebak, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Universitas Bina Bangsa Getsempana (UBBG).
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, pembentukan CSIRT bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan siber nasional, khususnya pada sektor pemerintah yang andal dan profesional.
“Misinya adalah mengkoordinasikan dan mengolaborasikan layanan keamanan, tanggap insiden siber, serta membangun kapasitas sumber daya keamanan siber pada sektor pemerintah,” ujarnya.
Jenderal Bintang Tiga yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Tahun 2017, juga menjelaskan CSIRT dibentuk untuk menangani insiden siber. Seperti web defacement, distributed denial of service dan denial of service, malware, phishing, ransomware, data breach, pencurian data dan insiden siber lainnya yang mengakibatkan gangguan pada keberlangsungan layanan sistem elektronik.
“CSIRT dibentuk untuk menangani insiden siber. Seperti web defacement, distributed denial of service dan denial of service, malware, phishing, ransomware, data breach, pencurian data dan insiden siber lainnya yang mengakibatkan gangguan pada keberlangsungan layanan sistem elektronik,” jelas Hinsa.
Ia menegaskan, dengan koordinasi dan kolaborasi Gov-CSIRT Indonesia akan memberikan berbagai layanan. Diantaranya pemberian peringatan insiden keamanan siber, tanggap insiden siber, forensik digital, dan pemberitahuan imbauan keamanan
Selain itu, juga ada konsultasi penanganan insiden siber, pembangunan kesadaran dan kepedulian terhadap keamanan siber. Lalu, layanan peningkatan kapabilitas dan kompetensi. Kemudian, layanan asistensi pembentukan CSIRT pemerintah, dan pendaftaran untuk CSIRT pemerintah.
Sementara itu Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo menyebutkan tujuan launching CSIRT adalah unuk peningkatan kesadaran keamanan informasi.
“Tujuannya adalah untuk peningkatan kesadaran keamanan informasi dalam penanggulangan insiden bagi setiap sektor secara masif dan terstruktur dalam suatu pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber,” ucap Sulistyo.
Tujuan lainnya adalah kolaborasi dan sinergitas setiap TTIS antar sektor guna memperluas wawasan penanggulangan insiden dan peluang kerja sama dalam keamanan informasi, serta memberikan persepsi yang sama dalam pembentukan dan pembinaan penanganan insiden bagi sektor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Pembangunan Manusia.
Hadir sebagai narasumber pada launching itu adalah Tenaga Ahli Utama KSP Ridwan Habib. Adapun pejabat yang hadir antara lain Waka BSSN, JPT Madya/Pratama BSSN, JPT Madya Instansi, Pj. Bupati/Walikota, Sekda, Kadis Kominfo, Wakil Rektor dari instansi/daerah/universitas peserta launching.