Peringatan Keamanan
Singapura, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia bekerja sama dengan Huawei berpartisipasi dalam GSMA APAC Cybersecurity Forum 2024, sebuah konferensi dan pameran teknologi telekomunikasi yang berfokus pada industri komunikasi nirkabel dan perangkat mobile. Forum untuk mempertemukan komunitas keamanan siber Asia Pasifik untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan dan pengalaman guna mengatasi tantangan keamanan yang dihadapi industri operator jaringan seluler. Kegiatan ini diselenggarakan di Park Raya Hotel on Beach Road Singapura pada Selasa (28/5/2024).
Pada kegiatan tersebut, delegasi BSSN mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan pimpinan asosiasi/organisasi keamanan siber berkenaan dengan topik mengenai tren terbaru keamanan siber dalam industri telekomunikasi dan mobile. Terdapat beberapa topik khusus yang dipaparkan oleh CEO dan CISO yang tergabung dalam GSMA APAC Asia Pasific antara lain Security Threats and Mobile Indistry Solutions, Securing the Future Networks, dan MCKB practice in globe. Selain itu, Delegasi BSSN yang diwakili oleh I Made Mustika Kerta Astawa juga sebagai pembicara dalam sesi diskusi panel dengan topik Jointly Build a Mobile Security Ecosystem. BSSN menyambut baik adanya diskusi dan kolaborasi praktik-praktik terbaik serta standar dan kerangka kerja yang diakui secara global demi menunjang keamanan siber khususnya pada sektor telekomunikasi.
Pada kesempatan GSMA APAC Cybersecurity Forum 2024, Delegasi Indonesia bersama dengan Huawei secara khusus mengadakan executive meeting untuk membahas beberapa topik keamanan siber nasional dan global. Pada pertemuan ini Delegasi Indonesia yang terdiri dai BSSN, MASTEL dan XL Axiata berdisikusi langsung dengan Sean Yang (Global Cybersecurity and Privacy Officer Huawei) dan jajaran Pimpinan Huawei. Topik pembahasan pada executive meeting tersebut antara lain terkait dengan fraud network, vulnerability managemet,pengelolaan insiden siber, pengembangan ekosistem keamanan siber dan tindak lanjut dari implementasi MoU yang sudah ada dalam konteks pengembangan keamanan siber.
Selain sebagai sarana diskusi dan berbagi praktik terbaik, pelaksanaan kegiatan tersebut juga sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara publik dengan swasta dalam membangun ruang siber yang lebih aman, terlindungi, dan tangguh.
Kembali ke Artikel