Personal
 
Depok, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan sosialisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang keamanan siber. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) keamanan siber dalam menghadapi tantangan teknologi digital yang semakin kompleks, berlangsung di Auditorium Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati Kantor BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Selasa (10/12/2024).
Acara ini diikuti oleh 223 peserta dalam format hybrid (luring dan daring) yang dibuka Sandiman Utama BSSN Mohamad Ikro. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya pengembangan SDM profesional sebagai pilar transformasi digital nasional.
“BSSN telah menetapkan beberapa SKKNI di bidang keamanan siber, seperti SOC, audit keamanan informasi, uji keamanan, kriptografi, dan tanggap insiden,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ikro menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang memprioritaskan penguatan SDM, sains, dan teknologi.
“Ancaman siber seperti ransomware, phishing, dan hacking menjadi tantangan serius yang memerlukan upaya mitigasi strategis,” tambahnya.
Keynote speech disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Eko K. Budiardjo, M.Sc., Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Dalam paparannya, ia menggunakan analisis SWOT untuk menyoroti kekuatan demografi dan kemajuan teknologi Indonesia dalam mendukung transformasi digital. Namun, ia juga menekankan pentingnya strategi mitigasi ancaman siber, pengembangan threat intelligence, dan integrasi data guna meningkatkan ketahanan nasional.
Narasumber lainnya, Chandra Yulistia, praktisi keamanan siber, menekankan pentingnya pelatihan, sertifikasi, dan peningkatan kesadaran keamanan informasi berbasis SKKNI sesuai Peraturan BSSN Nomor 9 Tahun 2023. Sementara itu, Irwan Fasihi, Ketua LSP TIK Global, merekomendasikan pendekatan terintegrasi, termasuk mendirikan jurusan keamanan siber di SMK dan menambah okupasi baru sesuai standar internasional.
Asri Setyowati dari BSSN menegaskan bahwa perlindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV), tata kelola, dan pengembangan SDM berbasis SKKNI adalah strategi utama BSSN dalam mendukung transformasi digital yang aman.
Diskusi panel yang menghadirkan pakar dari berbagai bidang menjadi wadah produktif untuk berbagi wawasan. Peserta juga diberi kesempatan untuk memperdalam pemahaman melalui sesi tanya jawab dengan narasumber.
Melalui kegiatan ini, BSSN berharap dapat mempercepat transformasi digital nasional sekaligus memperkuat ketahanan Indonesia dalam menghadapi ancaman siber di masa depan. 
Kembali ke Artikel