Web Programming
Banda Aceh, BSSN.go.id – Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Budi R. Leman dan Asisten III Sekretaris Daerah Iskandar AP melakukan launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Pemerintah Provinsi Aceh (Aceh-CSIRT) di Hermes Palace Ballroom Hotel, Banda Aceh (17/5/2022).

Dalam Sambutan Budi R. Leman menyatakan kolaborasi, sinergi, dan sharing informasi Aceh–CSIRT dengan berbagai stakeholder keamanan siber di seluruh Indonesia dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber akan meningkatkan visibilitas bangsa Indonesia dalam melakukan aksi respons sehingga waktu respons dan pemulihan insiden siber menjadi lebih efektif dan efisien.

“Saya berharap Aceh–CSIRT dapat mendukung pelaksanaan tugas, fungsi serta mendukung penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di wilayah Aceh yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” ungkap Budi R. Leman.

Budi R. Leman menyatakan Aceh-CSIRT merupakan bagian dari CSIRT sektor pemerintahan yang masuk dalam proyek prioritas strategis RPJMN 2020-2024 yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Aceh Nomor 046/124/2022 tanggal 26 Januari 2022 tentang Pembentukan CSIRT Pemerintah Aceh. Aceh-CSIRT teregistrasi BSSN dengan nomor registrasi 066/CSIRT.01.02/BSSN/04/2022.

“Pada tahun 2022 ini akan dibentuk 32 CSIRT yang tersebar di Kementerian, Lembaga, dan Daerah. Pada tahun-tahun sebelumnya, telah berhasil dibentuk sebanyak 54 CSIRT, dengan rincian sebanyak 15 CSIRT terbentuk pada tahun 2020 dan 39 CSIRT terbentuk pada tahun 2021,” ungkap Budi R. Leman.

Iskandar AP menyatakan Aceh-CSIRT merupakan antisipasi jawaban terhadap dampak dan risiko perubahan teknologi yang ada saat ini. Keamanan siber kini menjadi pondasi keterhubungan seluruh sistem elektronik milik pemerintah. Sehingga tim CSIRT merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan aktivitas insiden keamana siber pada penyelenggaraan e-government di Pemerintah Daerah Aceh.

“Pembentukan Aceh-CSIRT dilatarbelakangi oleh kondisi banyaknya serangan dan insiden keamanan siber yang kini berkembang canggih. Hal tersebut tentu sedikit banyak mengganggu tugas institusi bahkan bagi organisasi yang paling maju sekalipun. Banyak organisasi yang belum mengetahui kondisi/kematangan pengelolaan teknologi informasi dalam organisasinya yang menyebabkan penanganan insiden keamanan siber lambat dan belum efektif,” ujar Iskandar.

Iskandar AP berharap semoga di masa mendatang Aceh-CSIRT dapat menularkan pemahaman bersama keamanan siber serta komitmen mewujudkan dan meningkatkan ketahanan siber dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta dapat meningkatkan ketahanan keamanan sistem informasi di lingkungan Pemerintahan Aceh.

Kegiatan launching Aceh-CSIRT dihadiri oleh Direktur Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah BSSN Hasto Prastowo, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Aceh Marwan Nusuf B. serta perwakilan pejabat/pimpinan KODAM Iskandar Muda, POLDA Aceh dan Kejati Aceh.

Kembali ke Artikel