Bali, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengadakan Sosialisasi Kesadaran Keamanan Siber Bagi Industri Kecil Menengah Provinsi Bali. Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari itu dibuka oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Cahyono Adhifatra di Kartika Plaza, Kuta, Bali pada Selasa (22/10/2024).
Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan program ini telah diinisiasi saat berlangsungnya pertemuan UK-Indonesia Cyber Dialogue antara Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO UK) dan BSSN di London pada Maret 2023. Pada kesempatan itu, kedua pihak sepakat bahwa kolaborasi kedua negara dalam penguatan keamanan siber di sektor industri kecil dan menengah menjadi hal yang penting untuk mendukung ekonomi digital Indonesia.
Kemudian, hal itu ditegaskan dengan kunjungan Wakil Perdana Menteri Inggris, Mr Oliver Dowden ke Kantor BSSN pada 26 Juni 2023 untuk menandatangani Memorandum of Understanding on Cyber Security Cooperation antara UK dan Indonesia. Bersamaan dengan hal tersebut, Wakil Perdana Menteri Inggris itu meluncurkan Program Pembangunan Kapasitas Siber untuk Indonesia yang akan berjalan sampai 2025 mendatang.
Sebagai implementasi hal tersebut, BSSN dan Kedubes Inggris berkolaborasi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Kesadaran Keamanan Siber bagi Industri Kecil dan Menengah di Indonesia. Penyelenggaraan di Bali kali ini merupakan sosialisasi yang keempat setelah dilaksanakan di Bandung, Surakarta, dan Surabaya.
Kembali pada pelaksanaan sosialisasi, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa untuk UMKM dan IKM, BSSN memiliki beberapa program diantaranya literasi keamanan siber seperti yang dilaksanakan saat ini.
“Kami juga mengeluarkan panduan keamanan siber yang dapat bapak ibu manfaatkan dimana dapat diunduh melalui website BSSN serta kami mengeluarkan tools untuk mengukur tingkat keamanan informasi pada pelaku UKM sehingga insiden serangan siber dapat dicegah dan diminimalisir dengan lebih baik yang kami beri nama Penilaian Mandiri Keamanan Informasi atau sering disebut dengan PAMAN KAMI,” kata Direktur Cahyono.
Sementara itu, Neil Best dari Kedubes Inggris sebagai Head of Indo-Pacific Cyber Programme menyampaikan bahwa Pemerintah Inggris berkomitmen untuk bekerja lebih erat dengan mitra di Indo-Pasifik.
“Kegiatan sosialisasi keamanan siber untuk IKM ini bisa menjadi contoh komitmen dari Pemerintah Inggris untuk mempererat kerja sama dengan Indonesia, kegiatan ini juga sebagai peringatan 75 tahun hubungan Indonesia Inggris,” ucapnya.
Sosialisasi yang mengundang lebih dari 200 pelaku usaha IKM itu dikemas dengan format penambahan wawasan dan pelatihan dasar-dasar teknis keamanan siber. Pemateri yang memberikan penambahan wawasan adalah Satrio Pratomo dari Kemenperin dengan materi
“Program dan Kebijakan Making Indonesia 4.0 Bagi IKM”, I Wayan Jarta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dengan materi “Ekosistem dan Program Pembinaan Industri Kecil Menengah”, dan Giyanto Awan Sularso dari BSSN dengan materi “Kebijakan Keamanan Siber sektor Industri Kecil dan Menengah”. Sesi ini dipandu oleh Devi Zega dari Kedubes Inggris.
Selanjutnya, peserta diberikan materi pengetahuan dasar teknis keamanan siber dari praktisi keamanan siber dan tim BSSN dengan mempelajari tools keamanan siber untuk IKM.
BSSN dan Kedubes Inggris yakin dapat terus membantu pelaku usaha IKM di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam meningkatkan kapasitas keamanan siber. Dengan demikian, para pelaku IKM semakin sadar akan pentingnya keamanan siber dalam menjalankan usahanya sehingga dapat melindungi bisnisnya dari insiden siber.