Peringatan Keamanan
Batam, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam membentuk tim tanggap insiden siber atau Computer Security Incident Response Team BP Batam (CSIRT-BP Batam).

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Hasto Prastowo menghadiri peresmian CSIRT-BP Batam di Ballroom Hotel Harris Batam Centre, Senin (12/9/2022).

Dalam sambutan Hasto menyatakan dalam rangka mengamankan ruang siber nasional dibutuhkan strategi keamanan siber nasional. Upaya untuk mewujudkan strategi tersebut, dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menyempurnakan pelaksanaan tugas BSSN melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2021 tentang BSSN dan menyusun pengaturan strategis seperti Strategi Keamanan Siber Nasional, Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV), dan Manajemen Krisis Siber yang akan tertuang dalam bentuk perpres.

“Perpres Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan IIV telah disahkan pada tanggal 24 Mei 2022. Salah satu tujuan perpres tersebut adalah meningkatkan kesiapan bangsa Indonesia menghadapi insiden siber dan mempercepat pemulihan dari dampak insiden siber dengan mendukung pembentukan CSIRT,” ungkap Hasto.

Hasto menyebut pembentukan CSIRT merupakan amanat Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.

“Pembentukan CSIRT ini menjadi bagian dari major project dalam memperkuat stabilitas prioritas nasonal polhukhankam dan transformasi pelayanan publik. Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 mengamanatkan pembentukan 131 CSIRT. CSIRT-BP Batam merupakan CSIRT ke-88,” kata Hasto.

Hasto menyatakan pembentukan CSIRT juga sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diatur dalam Perpres Nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE Disebutkan dalam perpres tersebut bagian unsur keamanan SPBE adalah penjaminan keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan data dan informasi. Dalam hal itulah CSIRT berperan melakukan fungsi pemantauan dan pemulihan sistem elektronik yang terdampak jika terjadi insiden keamanan siber.

“Saya berharap CSIRT-BP Batam dapat berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan dengan seluruh stakeholders keamanan siber dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber sehingga Indonesia dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber guna melakukan aksi respons yang lebih cepat, sehingga waktu respons dan waktu pemulihan terhadap insiden siber menjadi lebih efektif dan efisien,” ucap Hasto.

Kegiatan launching CSIRT-BP Batam tersebut dihadiri oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat BSSN Yos Alfantino, Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam Enoh Suharto Pranoto, Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam Wahjoe Triwidijo Koentjoro, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad, Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Wan Darussalam, Pejabat Tingkat 2, 3, dan 4 BP Batam, serta pejabat dan staf terkait di lingkungan BSSN dan BP Batam.

Kembali ke Artikel