Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Badan Karantina Indonesia (BARANTIN) sepakat melakukan kerja sama antar kedua instansi. Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (NK) tentang Pelindungan Informasi dan Transaksi Elektronik di Bidang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan yang ditandatangani di Gedung BARANTIN, Jakarta Selatan pada Senin (3/6/2024).
Adapun yang menandatangani NK adalah kedua pimpinan tertinggi yakni Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Kepala BARANTIN Sahat Manaor Panggabean. Saat penandatanganan dilaksanakan hadir Sestama BSSN Y.B. Susilo Wibowo, Karo Hukum dan Komunikasi Publik BSSN Berty Sumakud, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Akbar Hutasuhut dan beberapa pejabat dan staf BSSN terkait. Sedangkan dari BARANTIN hadir para pejabat tinggi madya dan pratama.
Dalam sambutannya Kepala BSSN menyampaikan bahwa sebagaimana kita ketahui, konsep ancaman di era digital saat ini telah berkembang tidak hanya ancaman militer dan nonmiliter, melainkan juga ancaman hibrida. Kita harus sadar bahwa di masa-masa tenang seperti ini, kita tidak hanya menghadapi ancaman berupa penyakit atau pandemi yang berasal dari sumber biologi, melainkan juga ancaman tak kasat mata berupa serangan siber yang dapat melumpuhkan sistem elektronik vital.
“Sebagai salah satu instansi yang berperan besar di sektor kesehatan dan pangan Indonesia, Badan Karantina Indonesia tidak luput dari ancaman tersebut,” kata Hinsa.
Sementara itu, dalam sambutan balasannya, Kepala BARANTIN menyambut baik kerja sama itu mengingat tantangan kemajuan teknologi informasi saat ini.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BSSN. MoU ini merupakan kekuatan bagi kami untuk mengawal regulasi yang tengah kami jalankan,” ucap Sahat.
Sahat pun menambahkan era digital saat ini sangat memudahkan bagi kita, dan BARANTIN yakin dengan sistem yang telah di-back up oleh BSSN.
Kedua pimpinan sepakat NK ini akan dilaporkan kepada pimpinan yang lebih tinggi bahwa ada koordinasi dan kerja sama antar kedua instansi demi untuk Indonesia yang lebih baik.