Tips dan Trik
Jakarta, BSSN.go.id – Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN bersama Enhancing Security Cooperation in and with Asia (ESIWA) Uni Eropa, yang didukung oleh German Federal Foreign Office dan The French Ministry for Europe and Foreign Affairs, menyelenggarakan Expert Workshop Track 1.5 Strategi EU-Indonesia di Hotel Sultan Jakarta pada Rabu (5/6/2024).
Expert Workshop ini, yang bertemakan “Track 1.5 Strategi EU-Indonesia untuk Memajukan Implementasi Kerangka PBB tentang Perilaku Negara yang Bertanggung Jawab, Khususnya Implementasi 11 Norma” menjadi wadah berbagi pengetahuan, pandangan, dan praktik terbaik dalam menerapkan kerangka kerja internasional di ruang siber antara Indonesia dan Uni Eropa.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, yang diwakili oleh Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Sigit Kurniawan menyatakan, workshop tentang implementasi 11 Norma Siber ini merupakan bentuk nyata kerja sama dalam membangun kapasitas keamanan siber yang bukan hanya dalam aspek teknikal, tetapi juga dirumuskan ke dalam kebijakan yang berlaku di ruang siber.
Topik utama yang dibahas meliputi penguatan kerja sama dalam menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di ruang siber, mempromosikan upaya nasional dan regional untuk perlindungan infrastruktur informasi kritis, memperkuat ekosistem keamanan siber dan kerja sama dalam merespons insiden siber, serta mengembangkan kerangka kerja untuk meningkatkan kesadaran situasional dan mekanisme atribusi. Menanggapi pentingnya isu ini, Wakil Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Stéphane François Mechati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keamanan siber tidak mengenal batas geografis, oleh karena itu penting bagi negara-negara untuk bekerja sama secara erat. UE sangat menghargai kemitraan ini dan akan terus mendukung upaya bersama dalam mewujudkan ruang siber yang lebih aman.
Dalam kegiatan ini, pembicara dari delegasi Indonesia antara lain Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Sigit Kurniawan, Direktur Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi BSSN Nunil Pantjawati, Kepala Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Cloud Indonesia, Brigitta Ratih E. Aryanti, dan Asisten Profesor Keamanan Siber Monash University, M. Erza Aminanto. Sedangkan pembicara dari delegasi Uni Eropa antara lain Koordinator Isu Siber dan Wakil Kepala Divisi Ancaman Hibrid dan Siber, European External Action Service (EEAS), Manon Le Blanc, Penasihat Kementerian Kehakiman Estonia, Markko Kunnapu, Asisten Profesor Hukum Internasional dan Tata Kelola Internet, University of Lodz, Polandia, Prof. Joanna Kulesza, dan Penasihat Senior untuk Diplomasi Siber Centre for Humanitarian Dialogue, Karsten Geier. Hadir pula perwakilan dari Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata serta Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Kemlu.
Selanjutnya, pada tahun 2024, BSSN dan ESIWA Uni Eropa akan melaksanakan kegiatan Situation Report terkait implementasi norma siber serta Track 1.5 Seminar yang membahas rekomendasi kerja sama lanjutan antara Indonesia dan Uni Eropa. ESIWA adalah program yang diinisiasi oleh Uni Eropa untuk memperluas kerja sama di bidang keamanan dengan mitra di negara-negara Asia.
Kembali ke Artikel