Tangerang, BSSN.go.id – Sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan risiko keamanan siber, dan kesiapsiagaan serta ketahanan keamanan siber diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak guna mewujudkan keamanan siber nasional.
Sejalan dengan hal itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyelenggarakan kegiatan Webinar Secure Net BSSN – APJII dengan tema ”Meningkatkan Ketahanan Siber pada Penyelenggaraan Internet di Indonesia: Kolaborasi, Teknologi, dan Kebijakan” yang dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas di Gading Serpong, Tangerang, Banten pada Rabu (15/01/2025).
Kegiatan yang digelar secara hybrid tersebut dihadiri oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media, dan Transportasi BSSN Taufik Arianto, Ketua Umum APJII Muhammad Arif, Ketua Bidang Keamanan Siber APJII Arry Abdi Syalman, Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah APJII, Penyelenggara Layanan Akses Internet (ISP) dan Penyelenggara Layanan Gerbang Akses Internet (NAP) Anggota APJII di seluruh Indonesia.
Tujuan diselenggaranya kegiatan ini adalah dalam rangka mewujudkan keamanan siber nasional, yang selaras dengan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN). SKSN menjadi salah satu pedoman BSSN dalam melakukan, melaksanakan tanggung jawab, dan mengamankan siber di Indonesia.
Dalam sambutannya, Pamungkas mengatakan bahwa tujuan dari SKSN adalah mewujudkan keamanan siber, melindungi ekosistem perekonomian digital, meningkatkan kekuatan dan kapabilitas keamanan siber yang handal dan berdaya tangkal serta mengutamakan kepentingan nasional dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil dan bertanggung jawab.
“Untuk mencapai tujuan itu, ada 4 aktor yaitu penyelenggara negara (BSSN), pelaku usaha (anggota APJII), akademisi, dan komunitas (APJII). Jadi sesuai sekali dengan tema yang sekarang ini yaitu kolaborasi, karena tanpa kolaborasi sulit sekali rasanya BzzzzSSN harus bekerja sendiri mengamankan ruang siber di Indonesia,” ucap Pamungkas.
Pamungkas berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman praktis para pengelola TI serta Tim Tanggap Insiden Siber dalam mengatasi insiden siber yang marak terjadi.
“BSSN siap berkolaborasi mendampingi APJII dan anggotanya mempersiapkan, melakukan mitigasi terhadap terjadinya insiden, mendampingi penanganan saat insiden, dan juga saat pasca insiden,” pungkasnya.
Adapun kegiatan yang dilakasanakan dalam Webinar Secure Net BSSN-APJII yaitu Launching APJII-CSIRT, Penyerahan Laporan Pengkategorian ISP Tahun 2024 dari BSSN ke APJII, Paparan Perka Pengkategorian ISP, Penyampaian Hasil Monitoring Traffic APJII, dan Paparan dari Narasumber. Sebagai informasi paparan narasumber tersebut disampaikan oleh Bahrianto Prakoso, Sandiman Ahli Pertama pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi TIKMT BSSN tentang Information Sharing and Analysis Center (ISAC), Maulana Malik Ibrohim dari PT Abhinawa Sumberdaya Asia tentang Teknologi Keamanan Siber terkini dan demo (Anti DDoS), dan dimoderatori oleh Alfian Ilarizky, Sandiman Muda pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi TIKMT BSSN.