Yogyakarta, BSSN.go.id – Indonesia Cyber Security Summit (ICSS) kembali digelar. ICSS 2022 diselenggarakan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 7-8 Desember 2022. Ajang diskusi nasional keamanan siber tersebut semestinya digelar tiap tahun, namun sejak 2018 ICSS baru dihelat lagi pada tahun ini karena situasi pandemi.
Sebagai lembaga yang bertugas mengoordinasikan berbagai pemangku kepentingan keamanan siber Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kepala BSSN Hinsa Siburian membuka gelaran ICSS 2022, Rabu (7/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut Hinsa menyampaikan wujud kehadiran negara dalam mengamankan ruang siber nasional adalah dengan membentuk dan terus memperkuat BSSN sebagai institusi pemerintah yang diberi kewenangan mengoordinasikan potensi berbagai pemangku kepentingan keamanan siber Indonesia.
“Presiden Joko Widodo telah beberapa kali mengingatkan pentingnya menjaga keamanan ranah siber kita. Telah ada juga peraturan perundangan yang mengatur dunia siber. Jika terjadi perang siber, kita harus siap,” kata Hinsa.
Menurutnya, ancaman di dunia siber bukanlah semata ancaman militer dan ancaman non-militer, melainkan kombinasi keduanya.
“Saat ini berkembang ancaman hibrida, seperti kontrol informasi, spionase, sabotase. Bukan hanya serangan teknis, tapi juga serangan ke person secara sosial dan mengeksploitasi isu sensitif di masyarakat,” ungkap Hinsa.
Hinsa berharap ICSS 2022 dapat berjalan dengan baik menjadi wadah para pemangku kepentingan bidang keamanan siber untuk bertemu dan berdiskusi mengenai isu dan tren serta solusi berbagai tantangan keamanan siber.
Kepala BSSN Hinsa Siburian didampingi Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Slamet Soedarsono dan Ketua ICSF Ardi Sutedja kemudian meninjau pameran teknologi informasi dan komunikasi yang juga digelar dalam kegiatan tersebut.