Web Programming
 
Tangerang, BSSN.go.id – Sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan risiko keamanan siber, dan kesiapsiagaan serta ketahanan keamanan siber diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak guna mewujudkan keamanan siber nasional.
Sejalan dengan hal itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyelenggarakan kegiatan Risk and Incident Handling Awareness dibuka Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN di Serpong, Tangerang, Banten pada Kamis (22/8/2024).
Kegiatan yang digelar secara hybrid selama dua hari pada 22-23 Agustus 2024 tersebut dihadiri oleh 139 anggota APJII di seluruh Indonesia, Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media, dan Transportasi BSSN Taufik Arianto, Sekretaris Umum APJII Zulfadly Syam, dan Kepala Bidang Keamanan Siber APJII Arry Abdi Syalman.
Selama dua hari kegiatan diisi dengan Workshop Cyber and Incident Awareness, Workshop Risk Management dan Penggunaan Platform Risk Management, serta Simulasi Penanganan Insiden.
Tujuan dengan adanya simulasi penanganan insiden ini untuk meningkatkan kapabilitas, pemahaman, pengetahuan, dan kesiapsiagaan bersama menghadapi ancaman dan insiden keamanan siber secara nasional.
Dalam sambutannya Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas  mengatakan bahwa BSSN berkomitmen untuk mendukung APJII dan pelaku indsutri TIK lainnya dalam memperkuat keamanan siber.
“Keamanan siber adalah tanggung jawab kita bersama, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, saya yakin kita dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih efektif. Marilah kita bersama-sama membangun ekosistem ruang siber yang aman, tepercaya, dan tangguh dalam menghadapi ancaman siber,” ucap Pamungkas.
Pamungkas berharap ke depannya dapat terus berkolaborasi dan bersinergi, terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber, sehingga Indonesia dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap ruang siber guna melakukan aksi respons dan pemulihan yang lebih cepat.
Adapun dua orang sebagai narasumber dalam workshop cyber and incident awareness, yakni I Made Mustika Kerta Astawa, Sandiman Madya pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi TIKMT BSSN, Maulana Malik dari Abhinawa Sumberdaya Asia, dan dimoderatori oleh Awang Darmawan, Sandiman Muda pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi TIKMT BSSN. Setalah itu dilanjutkan dengan workshop penggunaan platform risk management dan simulasi penanganan insiden yang dipandu oleh tim BSSN. 
Kembali ke Artikel