Bogor, BSSN.go.id –. Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Insiden Keamanan Siber pada CSIRT Pemerintah Daerah yang Teregistrasi di Hotel Grand Savero, Bogor.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27-29 Mei 2024 ini melibatkan 150 peserta dari tim tanggap insiden siber, atau yang lebih dikenal dengan CSIRT, dari organisasi pemerintah daerah untuk gelombang pertama.
Membuka bimtek gelombang pertama ini Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data.
“Data adalah jenis kekayaan baru bangsa Indonesia, kini data lebih berharga dari minyak. Sehingga dalam bidang pertahanan keamanan, Indonesia juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber,” tegas Sulistyo.
Sulistyo juga menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini termasuk program prioritas nasional tahun 2024 dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia CSIRT.
“Bimbingan teknis ini merupakan kegiatan simulasi teknis dalam melakukan penanganan insiden keamanan pada dunia teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga para peserta dapat meningkatkan kapabilitas dalam melakukan respon dan penanggulangan insiden siber,” lanjut Sulistyo.
Selanjutnya para peserta melakukan sesi simulasi kasus serangan siber yang menargetkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Para peserta juga berbagi pertanyaan dan pencegahan terkait penanganan insiden siber secara mendalam mengenai langkah-langkah yang harus diambil dalam setiap tahap penanganan insiden siber.
Harapan dari kegiatan ini, pemerintah daerah dapat menyusun profil risiko yang ada di masing-masing instansi untuk menjadi dasar dalam mengelola potensi risiko siber yang mungkin muncul kedepannya. Perlu diketahui bahwa suatu penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, tidak hanya dilakukan oleh BSSN sebagai institusi keamanan siber dan sandi di tanah air, tetapi juga dukungan dan kerja sama lintas institusi termasuk sektor pemerintah.
Bimtek ini diakhiri dengan evaluasi dan penyerahan penghargaan kepada tim CSIRT yang menunjukkan kinerja terbaik dalam penanganan insiden siber. Tiga tim yang meraih nilai terbaik adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang menempati peringkat pertama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur di peringkat kedua, dan Pemerintah Kabupaten Brebes di peringkat ketiga.