Samarinda, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kembali menggelar bedah buku berjudul Komunikasi Siber. Kegiatan tersebut kali ini digelar di Ruang Lecture Theatre Prof. Masjaya, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimatan Timur pada Selasa (19/3/2024).
Acara ini juga menjadi bagian dari kegiatan BSSN-Huawei Techday 2024 bekerja sama dengan Universitas Mulawarman, mengulas tentang dinamika dan tantangan komunikasi siber saat ini dan masa depan.
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dalam sambutannya, mengungkap buku yang ditulisnya selama lebih kurang lima bulan untuk menjawab keresahan antara komunikasi dengan cyber security dapat berjalan beriringan. Karena keamanan siber tanpa komunikasi didalamnya tidak akan bisa berjalan dengan baik.
“Salah satu hal yang berkembang dengan cepat di tengah-tengah kita adalah media komunikasi. Kita tidak lagi sekadar berkomunikasi dua arah yang bersifat tatap muka, tapi juga tak kasatmata,” ujarnya di Universitas Mulawarman.
Sehingga, sambungnya, kesalahpahaman maksud komunikasi tidak lagi bisa dikoreksi seketika di depan pihak yang diajak berkomunikasi.
“Kita menjadi manusia baru yang bukan sekadar harus berinteraksi dalam wujud tiga dimensi, tapi dua dimensi. Lalu, bagaimana caranya bertahan dan menikmati kehidupan yang menyenangkan dalam kondisi yang serba cepat ini?” kata Ariandi.
Dijelaskannya lebih lanjut, pertanyaan tersebutlah yang menjadi dasar penulisan buku ini. Sebagai jembatan menyatukan cara pandang umum terkait perubahan teknologi komunikasi, dengan regulasi-regulasi serta pengalaman lapangan yang dialaminya di BSSN.
“Sebagai institusi pemerintah dibawah perintah presiden, BSSN punya tanggung jawab dan kewenangan untuk menjaga sekaligus memantau ruang siber yang saat ini seolah berubah menjadi dunia kedua bagi sebagian besar masyarakat,” jelas Ariandi.
Menurutnya, masyarakat kini tidak sekadar memiliki identitas resmi yang tercantum dalam KTP, tapi juga identitas di dunia maya dengan nama-nama akun yang dimilikinya.
“Jadi, setiap orang tentu boleh dan bisa membaca buku ini, terutama sebagai petunjuk dasar untuk memahami dunia di sekitarnya. Apa yang harus dilakukannya agar nilai-nilai kemanusiaan tidak ikut memudar seiring bertambahnya usia,” jelas Ariandi.
Kegiatan bedah buku Komunikasi Siber dihadiri oleh Rektor Universitas Mulawarman Prof Abdunnur, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Prof Nizam, dan Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenti Joman. Sedangkan dari BSSN turut hadir Sekretaris Utama Y.B. Susilo Wibowo, Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara Tjahjo Khurniawan, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Berty Sumakud, dan Kepala Bagian Rumah Tangga dan Barang Milik Negara Yulius Laka.
Dalam acara bedah buku tersebut, BSSN turut menghadirkan praktisi yang telah berkecimpung dalam keamanan siber. Diantaranya GM Consumer Business Region Kalimantan Telkomsel Muhammad Asrullah, Cybersecurity and Privacy Officer-Huawei Indonesia Syarbeni, dan Kabid Keamanan Siber APJII Arry Abdi Syalman, serta Kepala UPT TIK Universitas Mulawarman Hidayatul Muttaqien sebagao moderator.