Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan komponen intelijen negara menghadapi risiko ancaman serangan siber dan memulihkan dampak insiden siber dengan membentuk BIN-CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Kemananan Siber dan Sandi BSSN Irjen. Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H. dan Deputi Bidang Intelijen BIN Irjen Pol. Andrean Bonar Sitinjak, S.I.K., M.Si. meluncurkan tim tanggap insiden keamanan siber BIN-CSIRT di Ballroom Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Dalam sambutan kegiatan tersebut Dono menyampaikan CSIRT diperlukan untuk secara efektif dan efisien melakukan penanganan terhadap gangguan keamanan sistem elektronik yang tergelar di ruang siber. CSIRT juga secara langsung berkaitan erat dengan kecepatan pemulihan terhadap suatu insiden keamanan di ruang siber.
“Ruang siber dapat dikatakan sebagai spektrum elektromagnetik yang saling terhubung dengan teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet,” ungkap Dono.
Karena sifat konektifitas tersebut risiko ancaman keamanan ruang siber berbanding lurus dengan tingkat pemanfaatannya. Di era tranformasi digital ini risiko tersebut harus diwaspadai dan dikelola dengan baik termasuk di sektor pemerintahan khususnya di BIN,” kata Dono.
Dono berharap BIN-CSIRT dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi intelijen negara.
“Intelijen merupakan entitas yang sangat penting bagi negara. Intelijen yang sigap akan membuat negara jadi kuat,” ungkap Dono.
Sementara itu, Andrean dalam sambutan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi pembentukan BIN-CSIRT. Andrean menyebut CSIRT sangat penting dalam membantu BIN memberantas ancaman dan kejahatan siber yang terjadi di Indonesia.
“Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi peluncuran tim BIN-CSIRT dalam membantu kami menjaga keamanan siber mengingat banyak dan beragamnya data pribadi maupun instansi yang diretas hingga diperjual-belikan di dark web. Pembentukan CSIRT di lingkungan intelejen negara akan mempermudah kami dalam mengidentifikasi pelaku-pelaku kejahatan di ruang siber,” ungkap Andrean.
Andrean berharap di masa depan BIN-CSIRT dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber, terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber sehingga keamanan ruang siber Indonesia dapat terjaga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam Marsda TNI Arif Mustofa, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Marsma Budi R. Leman, S.T., serta pejabat dan staf terkait di lingkungan BSSN dan BIN.