Peringatan Keamanan
Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Parekraf Computer Security Incident Response Team (PAREKRAF-CSIRT) di hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu (20/7/2022). Peluncuran CSIRT itu untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman siber yang mengintai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Wakil Kepala BSSN Luki Hermawan mengatakan adanya potensi ancaman kejahatan di ruang siber dikarenakan masifnya pemanfaatan teknologi informasi di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui SPBE. Selain itu, penyelenggaraan SPBE juga menjadi bagian dari upaya transformasi birokrasi.
“Teknologi informasi menjadi key point dalam inisiatif strategis organisasi untuk memberikan pelayanan ke masyarakat supaya efektif dan efisien. Bahkan, secara khusus transformasi digital menjadi agenda prioritas presidensi G20 yang akan diselenggarakan pada November 2022 di Bali nanti,” kata Luki ditengah sambutannya pada acara Launching PAREKRAF-CSIRT.
Karena, lanjut Luki, salah satu target transformasi digital di Indonesia tercermin dalam upaya pembangunan dan pengelolaan keamanan siber nasional. Pembangunan kapasitas siber ini dapat menjadi katalis transformasi ekonomi nasional. Namun, hal tersebut hanya dapat tercapai apabila Indonesia mampu mempersiapkan kerangka kerja pengelolaan risiko untuk menghindari berbagai krisis, termasuk krisis yang diakibatkan insiden di ranah siber.
“Melalui pembentukan CSIRT secara berjenjang dimulai dari National CSIRT kemudian CSIRT Sektoral, hingga CSIRT Organisasi menjadi upaya BSSN dalam mengantisipasi potensi-potensi ancaman kejahatan di ruang siber,” ujarnya.
 
Luki berharap, dengan diresmikannya tim tanggap insiden keamanan siber bernama PAREKRAF-CSIRT itu dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber, terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber, sehingga Indonesia dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber untuk aksi respon yang lebih cepat.
“Jadi ketika terjadi insiden siber, waktu respon dan waktu pemulihannya menjadi lebih efektif dan efisien,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan dibentuknya PAREKRAF-CSIRT ini sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi insiden siber terkait sistem informasi, khususnya dalam pengelolaan SPBE di lingkungan Kemenparekraf.
“Kami menyadari, bahwa dalam pengelolaan SPBE, yang terdiri dari berbagai aplikasi yang memuat banyaknya data dan informasi berharga tentu sangat rentan terhadap insiden siber, sehingga perlu mendapat perhatian kita bersama dari sisi keamanannya,” ujarnya menambahkan pesan Menparekraf Sandiaga Uno via daring tentang penyelenggaraan SPBE.
Menutup sambutannya, Ni Wayan menghaturkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari BSSN hingga terbentuknya PAREKRAF-CSIRT yang berfungsi untuk merespon dan memitigasi apabila terjadi insiden siber sehingga penyelenggaraan SPBE di Kemenparekraf semakin aman dan dapat beroperasi terus-menerus secara efektif.
“Semoga kolaborasi yang telah terjalin ini dapat terus meningkat hingga masa mendatang demi terwujudnya pengelolaan SPBE yang optimal dan tangguh, sehingga dapat memberikan layanan publik yang prima melalui pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan Kemenparekraf,” pungkasnya.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
Kembali ke Artikel